Jackie Chan dan Impiannya Jadi Robert De Niro Asia

Bagi aktor berusia 71 tahun itu ada momen yang masih terputar di kepalanya, yakni masa mudanya saat menjadi stuntman Bruce Lee di Fist of Fury.
"Bruce Lee menepuk bahu ku dan berkata,'Bagus,' setelah beberapa adegan menyakitkan," kenangnya dilansir dari The Hollywood Reporter pada Senin (11/8).
Pujian itu membuatnya cukup disegani di antara para stuntman lainnya dan ia pun jadi makin dikenal di antara para kru. Bahkan setelah Bruce Lee meninggal, ia diminta untuk membuat remake Fist of Fury, tapi sayangnya Chan merasa karakter yang ditulis terasa berbeda dan naskahnya juga gak beres.
Filmnya pun gak laku, meski pada posternya mereka memajang foto Jackie Chan dengan tulisan The New Bruce Lee dengan font yang besar.
"Si sutradara pengin aku melakukan apa pun seperti Bruce Lee. Aku bukan Bruce Lee," tegasnya.
Lantas apakah ada satu sosok yang benar-benar diidolakan olehnya hingga saat ini?
"Aku ingin menjadi Robert De Niro versi Asianya," paparnya.
Ia merasa sosok Robert De Niro begitu keran dan tak ada yang pernah memperkenalkan si aktor sambil harus melakukan gerakan bela diri. Jackie Chan merasa hingga sekarang dirinya belum dikenal seperti mereka, aktor yang bisa bela diri, bukan sebaliknya.
Chan merasa akting justru menjadi dasarnya karena dalam melakukan adegan berkelahi, ia juga harus tetap berakting di sana.
Selain itu ia juga membahas soal berbagai adegan berbahaya yang dilakukannya selama ini. Ia mengakui ada rasa takut setiap kali kamera dan para kru memandangnya, tapi ia harus melakukannya untuk film-film itu.
"Aku bukan Superman. Aku juga takut setiap kali aku melakukan adegan berbahaya," pungkasnya.
(ass/dar)