Alasan Hanung Ubah Tuhan Izinkan Aku Berdosa

Asep Syaifullah
|
detikPop
Cuplikan adegan dalam film Tuhan, Izinkan Aku Berdosa.
Cuplikan adegan di film Tuhan Izinkan Aku Berdosa. Dok. MVP Pictures
Jakarta - Film Tuhan Izinkan Aku Berdosa menjadi pembahasan hangat di dunia maya. Diangkat dari novel dengan judul Tuhan Izinkan Aku Menjadi Pelacur karya Muhiddin M Dahlan, film ini mengalami banyak perubahan dari karya aslinya itu.

Dalam wawancara bersama detikpop Hanung Bramantyo sempat berbagi cerita soal proses kreatif dari penggarapan film itu.

Ia mengatakan jika awalnya pengerjaan naskah film itu dimulai kala pandemi COVID-19 atau sekitar 2020. Hanung pun mengerjakan naskah bersama salah satu timnya, yakni Karin sebelum disupervisi dan diperbaiki oleh Ifan Ismail.

"Pertama kali yang menulis justru malah Karin, terus setelah itu diperbaiki semuanya sama mas Ifan. Setelah itu, pada saat menjelang menjelang kita syuting saya perbaiki."

"Itupun pada saat menjelang syuting dari awal (pembuatan naskah) itu jaraknya lama sekali. Karena kan sempat kita tuh give up gitu loh, ah udahlah yang penting skenario udah jadi, udah keluar dulu di kepala kita. Jadi tinggal mau jadi filmnya kapan, ya kita nunggu siapa yang mau gitu," ungkapnya saat berkunjung ke kantor detikcom.

Penantian cukup panjang itu pun akhirnya membuahkan hasil karena pada Mei 2023 mereka akhirnya syuting. Tak banyak perubahan karena mereka sudah lebih dulu mengubah alur cerita dan tak plek-plekan sama dengan novelnya.

Hanung memilih konflik lebih tebal dan besar, motifnya pun diperlebar sehingga menjadi suguhan yang menarik untuk difilmkan.

"Nggak ada (perubahan drastis), karena waktu itu kan pertanyaannya mas Ivan ke saya adalah ini (naskah) mau diapain mas. Karena (novel) isinya itu memoir. Saya bilang kayaknya ini harus ada battle (konflik), battle-nya nggak cuma sama Tuhan deh. Battle sama Tuhan tuh battle yang terbesar sama Tuhan, tapi harus ada battle yang sifatnya nyata di dunia gitu. Akhirnya kita putuskan battle-nya sama pejabat yang munafik itu."

"Nah itu di novel nggak ada (karakter pejabat), itu karakter tambahan. Jadi ketika dia menjadi pelacur battle-nya sama siapa, akhirnya battle-nya kita pilih tadi. Tadinya udah battle-nya sama rektor aja gitu loh. Kan kita anggap aja rektornya juga bejat. Terus kita pikir nggak kekecilan ya cakupannya kampus gitu kan. Karena novelnya memang (cakupannya) kampus ya. Battlenya sama orang kampus ya dirasa kekecilan, tapi kalau negara dirasa kegedean. Ya udah Kota aja deh, akhirnya walikota," pungkasnya.

Film Tuhan Izinkan Aku Berdosa dapat disaksikan mulai hari ini, Rabu (22/5) di bioskop.


(ass/pus)


TAGS


BERITA TERKAIT

Selengkapnya


BERITA DETIKCOM LAINNYA


Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama berkomentar di sini

TRENDING NOW

SHOW MORE

PHOTO

VIDEO