Beda dengan CGI, James Cameron Lihat AI Jadi Ancaman: Ngeri!
Dalam wawancara barunya bersama Sunday Morning di CBS, James Cameron menjelaskan AI yang membangun aktor virtual bukan hal yang bisa disamakan dengan teknologi CGI yang ia gunakan dalam Avatar (2009). Menurutnya, CGI di filmnya bukan untuk mengganti aktor, melainkan memperkuat hubungan kreatif antara aktor dan sutradara.
"Selama bertahun-tahun, ada anggapan, 'Oh, mereka melakukan sesuatu yang aneh dengan komputer dan mereka mengganti aktor,' padahal sebenarnya, setelah Anda benar-benar mendalami dan melihat apa yang kami lakukan, itu adalah perayaan momen aktor-sutradara," kata Cameron, dikutip dari Variety, Selasa (2/12/2025).
Baca juga: Plan B James Cameron Andai Avatar Gak Laku |
Namun ia menilai teknologi AI generatif hari ini sangat beda.
"Sekarang, mari kita beralih ke ujung spektrum yang lain, dan Anda memiliki AI generatif, di mana mereka dapat menciptakan sebuah karakter," tambahnya.
"Mereka (AI) bisa menciptakan aktor. Mereka bisa menciptakan penampilan dari awal hanya dengan perintah teks. Rasanya, tidak. Itu mengerikan bagi saya. Itu kebalikannya. Itulah yang tidak kami lakukan."
Bukan pertama kali Cameron ngegas soal AI. Pada Juli 2023, ia memperingatkan penggunaan AI yang berlebihan bisa menjadi ancaman besar.
"Saya benar-benar prihatin. Menurut saya penggunaan AI sebagai sebuah senjata adalah bahaya terbesar," kata Cameron saat itu.
"Coba bayangkan kecerdasan buatan dalam sebuah medan perang, seluruh pertempuran hanya berlangsung oleh komputer dengan kecepatan yang tidak bisa lagi diintervensi manusia..."
Ia juga skeptis soal kemampuan AI menggantikan penulis. Baginya, AI tidak akan pernah bisa memahami rasa sakit, cinta, ketakutan, atau pengalaman manusia yang menjadi roh dari sebuah cerita.
"Saya pribadi tidak percaya pada pikiran tanpa tubuh yang hanya mengulangi apa yang telah diucapkan pikiran-pikiran lain... Saya tidak percaya bahwa itu akan mampu menggerakkan penonton."
Sutradara yang terkenal perfeksionis itu bahkan bilang kalau ia belum tertarik sedikit pun menggunakan AI untuk menulis skenario, kecuali kalau suatu hari AI bisa benar-benar diakui industri.
"Mari lah kita tunggu 20 tahun lagi, dan jika suatu saat AI memenangkan Oscar untuk kategori Best Scenario, saya pikir kita harus menganggap mereka serius."
(dar/ass)











































