Peresmian Jalan Pramoedya Ananta Toer Ditunda, Regulasi Disebut Belum Siap

Hari ini perayaan SeAbad Pram buat merayakan 100 tahun Pramoedya Ananta Toer dibuka. Seharusnya dijadwal hari pertama ada peresmian Jalan Pramoedya Ananta Toer oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blora, Jawa Tengah.
Sayangnya kabar peresmian itu harus ditunda. Bupati Blora Arief Rohman, seperti dilansir dari detikJateng, menyebutkan regulasinya belum siap.
"Kita memang sedang menyusun regulasi, tentang penamaan jalan (Jalan Pramoedya Ananta Toer) kita sudah cari referensi, dari beberapa daerah yang lain, yang sudah punya Perda." jelas Arief saat ditemui di Blora Creative Space atau GNI Blora, Kamis (6/2/2025).
Dia juga menyebutkan regulasinya belum sempurna dan belum kuat. "Biar nanti secara legalitas dan sebagainya gimana, biar lebih sempurna," terangnya.
"Kita kaji dalam rangka untuk melengkapi regulasi," sambung Bupati Blora tersebut.
Sebelum SeAbad Pram dibuka, organisasi masyarakat pemuda Pancasila cabang Kabupaten Blora dikabarkan menolak adanya penamaan Jalan Pramoedya Ananta Toer di Desa Beran. Pram dicap sebagai tokoh golongan kiri dan komunis.
Menurut keterangan Bupati Blora, gak ada alasan lainnya buat penundaan peresmian Jalan Pramoedya Ananta Toer. "Ini ditunda ya, ini hanya karena memang regulasinya belum siap, sedang kita siapkan dulu," tegasnya lagi.
Seharusnya nama Pramoedya Ananta Toer bakal disematkan di jalan penghubung dari jalan Cendana-Gunandar, atau perbatasan antara Kelurahan Mlangsen dan Kelurahan Beran Kecamatan Blora menuju jalan Mr. Iskandar Blora. Jalan tersebut disebut sebagai jalan alternatif menuju Pasar Rakyat Sido Makmur Blora.
Jalan ini memiliki panjang 1,7 kilometer dengan lebar 12 meter. Meskipun masih grosok atau masih bebatuan, warga sekitar telah memanfaatkan jalan tersebut. Seluruh ruas jalan berada di area persawahan.
Pembukaan Festival SeAbad Pram dibuka oleh Menteri Kebudayaan Fadli Zon. "Bumi manusia anak semua bangsa, gadis pantai rumah kaca, tetralogi buru karya istimewa, mengungkap sejarah indah dan berharga. Dari Blora lahir seorang pujangga, karyanya abadi tak lekang waktu Pramoedya Ananta Toer namanya, sahabat dikenang semangatnya menyatu," ucap Fadli saat membuka festival, Kamis (6/2/2025).
Lebih lanjut, Fadli menilai banyak tokoh besar lahir di Blora. Dia mencontohkan yaitu Tirto Adhi Soerjo yang dikenal sebagai perintis pers di Indonesia.
"Bahwa yang memperkenalkan Blora ke Indonesia dan dunia adalah Pramoedya Ananta Toer, karena melalui karyanya yang diceritakan adalah orang Blora yaitu mas Tirto Adi Soerjo. Seorang tokoh pers, perintis pers, pergerakan, boleh dibilang bapak pers Indonesia yang selalu dipersinifikasikan sebagai Minke dalam karya-karya novel Pram itu adalah karya Pram," ujarnya.
Artikel ini telah tayang di detikJateng.
(tia/pus)