Tetralogi Pulau Buru Cetak Ulang, Sampulnya Jadi Biru

Kini, sampul dari empat buku Tetralogi Pulau Buru dicetak dengan sampul yang lebih sederhana dan mengambil warna biru.
Dilihat dari akun Kepustakaan Populer Gramedia (KPG) disebutkan bukunya dicetak ulang dengan edisi Seabad Pram. "Dengan warna sampul kesukaan Pramoedya Ananta Toer," tulis @penerbitkpg.
Tetralogi Pulau Buru terdiri dari novel Bumi Manusia, Anak Semua Bangsa, Jejak Langkah, dan Rumah Kaca.
Kabar cetak ulang dan penerbitan novel terbaru Pramoedya Ananta Toer diamini oleh putrinya, Astuti Ananta Toer.
"Untuk buku, khusus untuk 100 tahun Pram ada edisi khusus dengan cover berbeda. Kita akan menerbitkan ulang dan buku-buku yang belum pernah diterbitkan oleh Pram, yang selama ini disimpan di dalam kamarnya," kata Astuti Ananta Toer saat peluncuran SeAbad Pram di TIM pada 23 Januari lalu.
Menurut putri sulung Pram dan Maimunah itu, ada sejumlah naskah yang sudah dipikirkan oleh keluarga besarnya untuk diterbitkan secara bertahap.
Dia menyebutkan di antaranya Musim Kawin di Nusa Kambangan, Mata Pusaran, Wisata Sejarah hingga Yang Terserak dan Tercecer.
"Masih ada lagi, ya tapi bertahap gitu. Cetak ulang (buku-buku Pram) sama Lentera (penerbit Lentera Dipantara) juga," katanya.
Cetak ulang dan penerbitan buku-buku Pramoedya Ananta Toer diakui Angga masih ada dalam naungan penerbit Lentera Dipantara, yang bekerja sama dengan KPG (Kompas Gramedia Group) sebagai distributor.
(tia/dar)