7 Lukisan Seniman Indonesia Laku Miliaran Rupiah: Raden Saleh-Djoko Pekik

Tia Agnes Astuti - detikPop
Jumat, 03 Jan 2025 07:03 WIB
Salah satu lukisan Raden Saleh yang terjual di balai lelang. Foto: Courtesy of Jack-Phillippe Ruellan Auction
Jakarta -

Lukisan karya seniman Indonesia sukses laku di pasaran dunia dengan harga nggak kaleng-kaleng sampai miliaran rupiah. Sederet karya para seniman diburu oleh kolektor Asia dan dunia.

Ada sejumlah nama yang selalu diincar oleh kolektor, mulai dari lukisan karya Raden Saleh hingga Lee Man Fong.

Berikut 7 lukisan seniman Indonesia yang laku sampai miliaran rupiah, seperti dirangkum redaksi detikpop:

1. Lukisan Banteng Hunt (Raden Saleh): Rp 150 Miliar

Perburuan Banteng'" title="Lukisan Raden Saleh 'Perburuan Banteng'" class="p_img_zoomin" />Lukisan Raden Saleh 'Perburuan Banteng' Foto: Jack Philipp Ruellan Auction

Siapa sih yang nggak kenal sama sosok Raden Saleh? Sosok pelopor seni lukis modern di Indonesia, salah satu lukisannya yang berjudul Banteng Hunt atau Perburuan Banteng laku terjual hampir Rp 150 miliar (harga ketok palu dan pajak) di Prancis pada 27 Januari 2018.

Rekor penjualannya menghebohkan jagat seni Tanah Air. Lukisannya terjual di rumah lelang Jack-Phillippe Ruellan.

2. Pasukan Kita yang Dipimpin Pangeran Diponegoro (S Sudjojono): 85,7 Miliar

Pasukan Kita yang Dipimpin Pangeran Diponegoro' di Balai Lelang Sotheby Hong Kong karya S.Sudjojono." title="Lukisan Termahal di Indonesia" class="p_img_zoomin" />Lukisan 'Pasukan Kita yang Dipimpin Pangeran Diponegoro' di Balai Lelang Sotheby Hong Kong karya S.Sudjojono. Foto: AP/Kin Cheung

Salah satu lukisan S Sudjojono atau akrab disapa Pak Djon, yang berjudul Pasukan Kita yang Dipimpin Pangeran Diponegoro juga laku senilai Rp 85,7 miliar di Balai Lelang Sotheby's Hong Kong.

Karyanya disebut terjual dengan harga tiga kali lipat dari estimasi awal.

3. A View of Mount Megamendung (Raden Saleh): Rp 36 Miliar

Lukisan Raden Saleh A View of Megamendung atau Pemandangan Megamendung Dilelang Rp 24,8 Miliar Foto: Courtesy of Jack-Phillippe Ruellan Auction

Lukisan Raden Saleh lainnya yang berjudul A View of Mount Megamendung yang juga dijual di balai lelang Jack-Phillipe Ruellan terjual dengan harga Rp 36 miliar pada 2 Desember 2018. Kabarnya, lukisan ini dibeli oleh kolektor asal Inggris.

4. Prosesi Warga Bali (Lee Man Fong): Rp 34 Miliar

Pada 2013, karya Lee Man Fong yang terkenal sebagai pelukis istana di era Presiden Soekarno juga laku Rp 34 miliar. Lukisannya berjudul Balinese Procession atau Prosesi Warga Bali.

Pada 2013, karya Lee Man Fong yang terkenal sebagai pelukis istana di era Presiden Soekarno juga laku Rp 34 miliar. Lukisannya berjudul Balinese Procession atau Prosesi Warga Bali. Foto: Istimewa

Lee Man Fong (1913 - 1988) adalah pelukis istana pada masa Presiden Sukarno. Kekhasan karyanya adalah menggabungkan gaya melukis Barat dengan gaya tradisional Tiongkok.

5. Bathing in the Shower (Hendra Gunawan): Rp 18 Miliar

Lukisan Bathing in the Shower karya Hendra Gunawan. Foto: Istimewa

Pada Oktober 2015, lukisan karya maestro Hendra Gunawan berjudul Bathing in the Shower juga terjual 18 miliar di Balai Lelang Sotheby's Hong Kong.

6. The Man From Bantul (I Nyoman Masriadi): Rp 10 Miliar

Lukisan The Man From Bantul karya I Nyoman Masriadi. Foto: Istimewa

Karya pelukis asal Bali yang berdomisili di Yogyakarta,I Nyoman Masriadi berjudul The Man From Bantul (The Final Round) laku terjual Rp 10 milar di Hong Kong.

7. Berburu Celeng (Djoko Pekik): Rp 1 Miliar

Lukisan Berburu Celeng karya Djoko Pekik juga laku terjual Rp 1 miliar. Seniman yang melewati tiga zaman pemerintahan (Orde Lama, Orde Baru, dan Reformasi) itu buat lukisan buat merayakan lengsernya Soeharto pada Mei 1998.

Lukisan Berburu Celeng Djoko Pekik laku terjual Rp 1 miliar. Foto: Istimewa

Djoko Pekik membuat lukisannya di tahun yang sama. Berburu Celeng menggambarkan keramaian orang menggotong celek yang bertubuh gemuk.

Namanya dikenal sebagai salah satu seniman yang mengalami ketidakadilan di era Orde Baru. Seniman 84 tahun itu dihukum penjara tujuh tahun (1965-1972) tanpa pernah menjalani proses peradilan.

Simak juga Video 'Pameran Lukisan Yos Suprapto di Galeri Nasional yang Tak Bisa Dilanjutkan':




(tia/pus)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork