Kenangan Tahun Ini

7 Karya Seni Terfenomenal

Tia Agnes Astuti
|
detikPop
Perupa senior Yos Suprapto (kanan) bersama petugas menurukan salah satu karya lukisannya yang bertajuk β€œKebangkitan: Tanah Untuk Kedaulatan Pangan” yang sebelumnya akan dipamerakan di Galeri Nasional, Jakarta, Senin (23/12/2024). Penurunan karya lukisan tersebut dilakukan sebagai bentuk kekecewaan Yos terhadap Galeri Nasional Indonesia sebagai pemilik tempat yang meminta lima dari 30 lukisannya diturunkan. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/wpa.
Foto: ANTARA FOTO/MUHAMMAD ADIMAJA
Jakarta - Sepanjang tahun 2024, ada beragam karya seni yang menjadi sorotan nasional. Mulai dari lukisan, seni patung sampai karya seni instalasi.

Kalau detikers suka dengan beragam karya seni tersebut, yuk dibaca dulu kaleidoskop tahun 2024 seperti dirangkum redaksi detikpop. Berikut 7 karya seni terfenomenal hingga yang jadi sorotan:

1. Lukisan Konoha I (Yos Suprapto)

Lukisan-lukisan Yos Suprapto di GNI DiturunkanLukisan Yos Suprapto di GNI diturunkan. Foto: Febriyantino/ detikHOT

Lukisan Konoha I karya seniman Yos Suprapto jadi sorotan dan tadinya ditutupi dengan kain hitam. Menurut Yos, lukisan ini bercerita tentang seorang raja mengenakan mahkota Jawa. Dia duduk di singgasana, sambil menginjak orang di bawahnya.

Menurut Yos, dalam lukisan itu dia bercerita tentang terjadinya kehilangan kedaulatan pangan dan tentang sejarahnya. Kemudian diakhiri dengan lukisan yang menggambarkan penguasa, kekuasaan.

"Kedaulatan pangan tanpa kekuasaan itu omong kosong. Jadi itu gambar tentang bagaimana kekuasaan itu memperlakukan rakyat kecil. Segala sesuatu yang menanggung adalah rakyat kecil. Di bawah kaki sang penguasa itu adalah rakyat kecil," kata Yos di Galeri Nasional Indonesia.

2. Patung History of Mass Murdered 1965-1966 (Dolorosa Sinaga)

Pameran seni rupa bertajuk 'Patung dan Aktivisme: Dolorosa Sinaga & Budi Santoso' digelar di Galeri Nasional, Jumat (19/7/2024).Patung History of Mass Murdered 1965-1966. Foto: Rifkianto Nugroho

Dalam pameran Patung dan Aktivisme, Dolorosa Sinaga menampilkan patung History of Mass Murdered 1965-1966 yang dipajangnya di bagian fasad depan Gedung A, Galeri Nasional Indonesia.

Patungnya gambarin wanita telungkup di atas peti mati dan buku tebal. Satu monumen lagi nampilin figur-figur para pendemo yang sedang membopong tubuh korbannya dalam Monumen Tragedi 98

3. Patung Jelmaan Kesombongan (Butet Kartaredjasa)

Mengagumi Wirid Visual Karya Butet KertaredjasaPatung karya Butet Kertaredjasa. Foto: Agung Pambudhy

Dalam pameran tunggalnya di medio April, Butet Kartaredjasa menjadi pembicaraan karena patung berjudul Jelmaan Kesombongan. Sosoknya kayak Petruk berwarna hitam, tapi wajahnya emas. Wajahnya juga agak mendongak sambil bertolak pinggang. Di belakangnya, ada tiga lukisan besar banget dengan dominasi warna merah putih dengan tulisan 'Melik Nggendong Lali'.

Butet cerita kalau Melik Nggendong Lali terinspirasi dari lukisan kaca tradisional Jawa Tengah, wujudnya punakawan. Orang yang punya harta dan kekuasaan, sering buat orang lupa.

4. Kindred (Patricia Piccinini)

Siap-siap Terpukau Instalasi Hiperealistis Karya Patricia Piccinini di Museum MacanPatung karya Patricia Piccinini di Museum Macan. Foto: Agung Pambudhy

Patricia Piccinini untuk pertama kalinya menggelar pameran tunggal di Museum MACAN Jakarta. Salah satu patung hiperialistis yang menarik adalah Kindred (2018). Patungnya menampilkan induk orang utan yang tengah merawat bayi-bayinya dengan wajah menyerupai manusia.

5. The Dance of Earthly Delights (Korakrit Arunanondchai)

Media preview pameran tunggal Korakrit Arunanondchai digelar di Museum MACAN Jakarta Barat.Pameran tunggal Korakrit Arunanondchai di Museum MACAN. Foto: Tia Agnes/ detikcom

Seniman asal Thailand ini tengah berpameran tunggal di Museum MACAN hingga April 2025. Di bagian depan area Museum MACAN, ada karya seni cat akrilik di atas kertas tempel yang berjudul The Dance of Earthly Delights, yang uniknya menampilkan burung garuda sebagai simbolisasinya.

6. Karya Seni Instalasi Bercermin pada Sekitar (Asmoadji)

Karya seni Asmoadji.Karya seni Asmoadji. Foto: Tia Agnes/detikcom

Setelah beberapa karyanya mejeng di Art Jakarta, Art Jog, dan Art Subs, perupa asal Tanah Abang, Jakarta itu, juga berhasil memikat dewan juri BAAA #5 yakni karya seni instalasi berjudul Bercermin pada Sekitar, yang menggambarkan ketimpangan sosial.

Karyanya dipamerkan dalam pameran Indonesia Abdoellah Art Award di Galeri Nasional Indonesia. Dia menampilkan maket-maket rumah kumuh yang dikelilingi oleh gedung pencakar langit.

7. View Finder (Andra Matin dan Davy Linggar)

Karya Andra Matin dan Davy Linggar.Karya Andra Matin dan Davy Linggar. Foto: Roh Projects

Fotografer Davy Linggar dan arsitek Andra Matin berkolaborasi dalam pameran kolaborasi berjudul View Finder. Davy menampilkan 40 lukisan hasil karyanya, yang merupakan bagian dari seri "Following Mother Nature #1-12" sementara Andra Matin membuat instalasi rumah yang juga jadi sorotan dalam pameran yang digelar di ROH Projects.


(tia/dar)


TAGS


BERITA TERKAIT

Selengkapnya


BERITA DETIKCOM LAINNYA


Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama berkomentar di sini

TRENDING NOW

SHOW MORE

PHOTO

VIDEO