6 Fakta S Sudjojono, Bapak Seni Rupa Modern yang Lukisannya Laku Miliaran Rupiah

Tia Agnes Astuti
|
detikPop
Pameran Seni Mukti Negeriku! Tampilkan Skesta Sudjojono di Solo
Foto: S.Sudjojono Center/ Tumurun Private Museum
Jakarta -

Balai lelang Sotheby's Singapore bakal melelang salah satu lukisan langka S Sudjojono pada 18 Januari mendatang. Lukisan berjudul The Indestructible Desert atau Gurun Pasir yang Tak Terhancurkan yang dilukis oleh Bapak Seni Rupa Modern Indonesia itu dibuat pada 1976 silam, ditaksir hingga Rp 23 miliar.

detikers yang suka banget sama lukisan seni modern karya pelukis Indonesia, pastinya tahu dengan nama pelukis yang akrab disapa Pak Djon.

Berikut 6 fakta S Sudjojono seperti dirangkum oleh redaksi detikpop:

1. Masa Kecil

Lahir di Kisaran, Sumatera Utara, pada 1913 silam, pelukis yang akrab disapa Pak Djon berasal dari keluarga transmigran Pulau Jawa yang bekerja sebagai buruh perkebunan. Sejak kecil, ia diasuh oleh anak guru Hollandsch-Inlandsche School (HIS) sampai dibawa ke Batavia untuk belajar.

Bakat melukisnya mulai tumbuh dan mulai memperjuangkan kemerdekaan Indonesia lewat lukisan-lukisannya. Pak Djon juga salah satu pendiri Persatuan Ahli Gambar Indonesia (PERSAGI).

2. Menentang Konsep MOOI Indie

S Sudjojono dikenal sebagai seniman pertama Indonesia yang mengenalkan konsep modernitas seni rupa Indonesia setelah kemerdekaan. Dia juga menentang konsep MOOI Indie yang digaungkan oleh Basoeki Abdullah atau konsep Indonesia Molek.

Menurut S Sudjojono, ia mengusung gagasan realisme sosialis dan menjadi sumber polemik dalam dunia seni di dekade 1960-an.

3. Jiwa Ketok

Pak Djon dikenal merumuskan hakikat seni dalam kredo 'Lukisan ialah jiwa tampak' atau dalam bahasa Jawa 'jiwa ketok'.

Seni adalah jiwa si seniman yang terlihat atau diartikan oleh S Sudjojono sebagai sebuah kejujuran dalam berkarya. Dia menawarkan perspektif pascakolonial atau setelah penjajahan Belanda yaitu teknik dan visi baru yang melepaskan dari sudut pandang kolonial.

4. Lukisan Pasukan Kita yang Dipimpin Pangeran Diponegoro

Pada 6 April 2014, nama S Sudjojono dibicarakan dunia seni internasional. Lukisan Pasukan Kita yang Dipimpin Pangeran Diponegoro menjadi lukisan termahal ciptaan seniman Indonesia. Lukisan itu mencapai rekor termahal dan terjual dengan harga tiga kali lipat dari harga estimasi.

Lukisan itu memimpin pencapaian tertinggi dengan harga Rp 85.7 miliar dan memecahkan rekor di Asia Tenggara.

5. Sarat Kritik

Dalam melukis, S Sudjojono kerap mengkritik kondisi sosial, politik, dan yang berada di sekitarnya.

Seperti dalam lukisan cat minyak pada kanvas yang berjudul Ada Orkes yang dibuat pada 1970. S Sudjojono menyentil kehadiran orang kaya baru di masa Orde Baru. Dia mengkritik para orang kaya itu yang berjarak dengan masyarakat.

6. Canangkan Jadi Cagar Budaya

Lukisan-lukisan S Sudjojono dikenal mendunia sekaligus diburu oleh para kolektor. Salah satunya adalah lukisan Pertempuran Antara Sultan Agung dan JP Coen yang dilukis pada 1973.

Karya yang menjadi koleksi Museum Sejarah Jakarta itu punya sejarah panjang dengan DKI Jakarta. Lukisan itu dipesan khusus oleh Gubernur Ali Sadikin dalam rangka peresmian museum. Pak Djon pun melakukan riset ke Jakarta, Solo, dan Belanda.

Karya itu dicanangkan untuk menjadi cagar budaya Jakarta dan nasional bersamaan dengan 38 sketsa saat melakukan riset lukisan.




(tia/dar)


TAGS


BERITA TERKAIT

Selengkapnya


BERITA DETIKCOM LAINNYA


Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama berkomentar di sini

TRENDING NOW

SHOW MORE

PHOTO

VIDEO