Kenangan Tahun Ini
10 Pameran Seni yang 'Menggelitik' Sepanjang 2024

- 1. Pameran Tunggal Yos Suprapto
- 2. Art Jakarta 2024
- 3. Jakarta Biennale 2024
- 4. Basoeki Abdullah Art Awards 2024
- 5. ARTJOG 2024
- 6. Pameran Melik Nggendong Lali (Butet Kartaredjasa)
- 7. Patung dan Aktivisme: Dolorosa Sinaga dan Budi Santoso
- 8. Patricia Piccinini: CARE
- 9. Korakrit Arunanondchai: Sing Dance Cry Breathe: as their world collides on the screen
- 10. Pameran Repatriasi: Kembalinya Warisan Budaya dan Pengetahuan Nusantara
Redaksi detikpop telah memilih 10 pameran seni yang 'menggelitik' sampai jadi pembicaraan nasional sepanjang tahun ini, di antaranya:
1. Pameran Tunggal Yos Suprapto
![]() |
Seniman asal Yogyakarta Yos Suprapto jadi pembicaraan sorotan karena 5 lukisannya yang dipermasalahan. Polemik antara Galeri Nasional Indonesia sebagai tempat penyelenggara, mantan kurator Suwarno Wisetrotomo, dan seniman Yos Suprapto mencuat setelah pembukaan pamerannya sempat ditunda.
Setelah 5 hari berpolemik, akhirnya sang seniman menurunkan lukisan-lukisannya dan memboyongnya ke Yogyakarta. Peristiwa ini dikaitkan sebagai kasus 'pemberedelan' pertama di era Prabowo Subianto setelah Kementerian Kebudayaan resmi berdiri sejak 20 Oktober 2024.
2. Art Jakarta 2024
![]() |
Art Jakarta sukses jadi pasar seni yang mendunia. Digelar kedua kalinya di JIExpo Kemayoran, Art Jakarta yang berlangsung pada 4-6 Oktober, menggandeng 73 galeri asal Indonesia, Asia Tenggara, dan mancanegara. Art Jakarta juga menjadi barometer penting dalam berkesenian dan kebudayaan di Indonesia.
3. Jakarta Biennale 2024
![]() |
Tahun ini, Jakarta Biennale merayakan ulang tahun ke-50. Pertama kali digelar oleh Dewan Kesenian Jakarta, kali ini bertransformasi dengan metode Lumbung tanpa adanya tim kuratorial dan tema yang diusung.
4. Basoeki Abdullah Art Awards 2024
![]() |
Hadir dengan perayaan yang berbeda, Basoeki Abdullah Art Award 2024 memenangkan 5 seniman sebagai karya terbaiknya. Para pemenang bisa melampaui batas dengan karya seni instalasi dan 3Dimensi yang tak biasa. Karya-karya para pemenang dan nominator lainnya dipamerkan di Galeri Nasional Indonesia.
5. ARTJOG 2024
![]() |
Siapa sih yang nggak kenal ARTJOG? Pameran seni rupa modern dan kontemporer yang digelar di Yogyakarta pada 28 Juni sampai 1 September, yang uniknya mengdepankan program edukasi dan juga program bagi penyandang disabilitas. Tahun ini, Agus Suwage dan Titarubi jadi commission artist yang memajang karya tunggal di fasad atau bagian depan ruang pamer.
6. Pameran Melik Nggendong Lali (Butet Kartaredjasa)
![]() |
Butet Kartaredjasa menggelar pameran tunggal Melik Nggendong Lali pada 26 April hingga 25 Mei 2024 di Galeri Nasional Indonesia. Salah satu karya seni yang mencuri perhatian adalah patung bertubuh kurus bermakna sebagai sosok Petruk dengan hidung pinokio dan wajah emas yang berjudul Jelmaan Kesombongan.
7. Patung dan Aktivisme: Dolorosa Sinaga dan Budi Santoso
Dolorosa Sinaga dan Budi Santoso, guru dan murid dalam bidang seni patung berpameran bersama lewat eksibisi berjudul Patung dan Aktivisme. Salah satu yang menarik adalah 3 buah monumen sejarah kelam bangsa.
![]() |
Ada Penghilangan Paksa di Indonesia (2024) yang nampilin orang tua megang frame foto kosong anak mereka yang dihilangkan paksa oleh penguasa.
Di sampingnya ada Monumen Pembantaian Massal Indonesia 1965-1966 yang terbuat dari fiberglass. Patungnya gambarin wanita telungkup di atas peti mati dan buku tebal. Bukunya bertuliskan Indonesian History of Mass Murdered 1965-1966.
Satu monumen lagi nampilin figur-figur para pendemo yang sedang membopong tubuh korbannya dalam Monumen Tragedi 98.
8. Patricia Piccinini: CARE
Patricia Piccinini menghadirkan puluhan patung ukuran hidup yang dibukanya di Museum MACAN. Patung hiperrialistis itu membius pencinta seni dan jadi pameran seni terpenting yang digelar di Indonesia.
![]() |
Pameran seni berjudul CARE dikurasi oleh Tobias Berger. Lebih dari 40 patung ukuran hidup, tiga instalasi video berukuran besar, dan ada ruang instalasi spektakuler yang terdiri dari ribuan bunga bernama Celestial Field (2021).
9. Korakrit Arunanondchai: Sing Dance Cry Breathe: as their world collides on the screen
Museum MACAN menggelar pameran tunggal Korakrit Arunanondchai yang masih berlangsung hingga April 2025.
![]() |
Uniknya, lantai ruang pamer dibuat seperti berjalan di atas tekstur aspal, dengan campuran cat berwarna hitam dan abu asal Bekasi sebagai simbol. Dia menghadirkan tema 'hantu masa lalu' dalam pamerannya.
10. Pameran Repatriasi: Kembalinya Warisan Budaya dan Pengetahuan Nusantara
Setelah Museum Nasional Indonesia dibuka kembali pada Oktober, pameran repatriasi bertajuk Repatriasi: Kembalinya Warisan Budaya dan Pengetahuan Nusantara hingga 31 Desember.
![]() |
Uniknya, ada 4 arca Singasari yang pertama kalinya dipamerkan yakni Mahakala, Bhairawa, Nandiswara, Brahma hingga Ganesha.
(tia/ass)