Seni Karawitan Jawa Menggema di New York

Acara yang mengusung This Is Indonesia digelar bekerja sama antara mahasiswa Indonesia di Universitas New York dan Konsulat Jendral Republik Indonesia (KJRI) pada 1 November lalu.
Ada 13 penampil yang memeriahkan acara, yang terbagi sebanyak 9 orang sebagai penabuh gamelan dan 4 orang sebagai swarawati. Buat menghibur audiens, Kagama Karawitan memainkan 9 tembang mulai dari Caping Gunung ciptaan Gesang, Prau Layar ciptaan Ki Narto Sabdo, Mars 45 ciptaan Ir Soekarno, dan Tanah Air ciptaan Ibu Sud, serta beberapa tembang lainnya seperti Sesanti Gadjah Mada, Dari Sabang Sampai Merauke, Hallo-Halo Bandung, Warung Pojok, dan Jogja Istimewa.
"Kami sangat antusias dapat berkolaborasi dalam acara ini untuk memperkenalkan Indonesia kepada masyarakat internasional. Melalui festival ini, kami berharap dapat meningkatkan pemahaman dan apresiasi terhadap seni dan budaya Indonesia di panggung dunia dan meningkatkan branding Indonesia di luar negeri," kata Konsul Jenderal RI di New York, Winanto Adi, dalam keterangan yang diterima detikpop.
![]() |
Acara ini juga diapresiasi oleh masyarakat di negeri Paman Sam. Sejalan dengan misi budaya yang diemban oleh Kagama Karawitan yakni mengenalkan budaya Indonesia ke penjuru dunia.
"Antusiasme audiens, baik international students maupun diaspora, sangat tinggi, yang terbukti dari kehadiran sebanyak lebih dari 700 orang," terang Ketua Kagama Karawitan Swasti Atika.
Di antara para penonton banyak yang belum pernah melihat dan mendengar gamelan. Mereka seakan menyatu dalam kegembiraan dan ikut bersama saat tembang yang rancak ditampilkan.
Kagama Karawitan dibentuk pada 7 September 2019, merupakan komunitas alumni Universitas Gadjah Mada yang ingin melestarikan seni budaya bangsa melalui karawitan sebagai salah satu kekayaan budaya bangsa.
Pada 2023, Kagama Karawitan juga terlibat dalam pementasan di Praha untuk memeriahkan acara Resepsi Diplomatik KBRI Praha.
(tia/pus)