Teknik Menulis Agustinus Wibowo saat Nulis Cerita Perjalanan

Agustinus Wibowo kembali menerbitkan buku perjalanan terbaru yang berjudul Kita dan Mereka. Dikenal sebagai travel writer, gimana sih triknya dalam menulis cerita?
Ketika sambangi kantor detikcom kemarin, Agustinus Wibowo cerita buku yang ditelusurinya sebagai hasil perenungan sejarah dan menelusuri makna di baliknya.
"Bukunya saya tulis atas perenungan sejarah, menelusuri di mana sih asal identitas, siapa yang bikin garis batas, kenapa kita terkotak-kotak, bagaimana asalnya agama, kenapa agama yang dianggap kebaikan bisa berkonflik satu sama lain, ini pertanyaan besar manusia yang saya coba jawab. Ini (Buku) bukan hanya perjalanan fisik tapi menelusuri sejarah bangsa," kata penulis Titik Nol.
Lalu bagaimana strateginya menulis cerita perjalanan jadi tulisan yang menarik?
Agustinus punya teknik yang cukup sederhana. Dia kerap menuliskan dengan bahasa sederhana dan ringan.
Penulis Garis Batas itu menyebutkannya sebagai teknik nonfiksi kreatif.
"Gimana menggunakan teknik penulisan fiksi, isinya data, fakta, cara penyampaiannya adalah storytelling. Materinya berat tapi ringan karena tekniknya bercerita," ucapnya.
Pria yang akrab disapa Agus dikenal sebagai penulis kondang yang telah membuahkan beberapa buku catatan perjalanan. Beberapa di antaranya adalah Garis Batas, Selimut Debu, Titik Nol dan Jalan Panjang untuk Pulang. Kita dan Mereka adalah buku kelima Agus yang diterbitkan oleh Penerbit Mizan.
(tia/pig)