Eksplorasi Theresia Agustina Sitompul di Seni Grafis, dari Hal Personal

Kertas karbon sudah dilakoni Tere sejak awal 2010. Selama lebih dari satu dekade, Tere gunain medium tersebut tapi tetap terinspirasi hal-hal personal.
Menurut keterangan Tere, inspirasi dari kejadian sekitarnya yang dekat punya tujuan tertentu. "Gimana barang domestik yang dicetak dan dikomposisikan jadi persepsi, seperti buat celana dalam yang dilipet dengan tali BH dan kaos tangan bayi," kata Tere saat ditemui di Galeri Nasional Indonesia, belum lama ini.
Ada banyak cetakan yang dibuat dari benda-benda di rumahnya. Bentuk itu ada yang seperti anjing, gajah tapi berkaki lima, atau ada juga bentuk seperti lukisan MOOI Indie.
Tere juga jelasin dalam karya seni instalasi Menjemput Bungkus, ia sengaja memberikan sebuah pengalaman pakaian dalam yang selalu dipakai. Pemandangan itu jadi hal yang biasa-biasa saja.
"Kayak celana dalam, semuanya dijual di mal-mal. Dipajang sebegitunya, pengalaman ini yang mau dihadirkan buat bangun persepsi dari barang-barang domestik di rumah," ungkap Tere.
![]() |
Tere juga mau kasih persepsi berbeda dari kebanyakan seniman lainnya kepada publik umum. Seni itu gak melulu hal-hal yang ngejlimet dan penuh filosofis, tapi bisa berasal dari hal-hal terkecil di sekitar kita.
"Saya mau bilang bahwa kita bisa buat sesuatu, semua karya yang bisa dibikin dari hal yang paling dekat dengan kita. Seni bisa berasal dari hal-hal kecil," sambungnya.
Cetak karbon yang dipakai Tere juga ditegasin adalah ramah lingkungan khususnya bagi anak-anak. "Karena saya bekerja dengan anak-anak di studio, pastinya juga ramah lingkungan," tukasnya.
Theresia Agustina Sitompul dikenal sebagai perupa kelahiran Pasuruan pada 1981. Dia berfokus pada seni grafis, patung, dan instalasi.
Dengan teknik cetak karbon sebagai grafis alternatif serta mengangkat proses/praktek kerja cetak mencetak, ia merunut kembali objek-objek yang terkait dengan masa kecil dan kehidupan sehari-hari.
(tia/dar)