Tiga Sisi, 3 Pameran Seni Perupa Perempuan Indonesia

Pameran seni Tiga Sisi: Jelajah dan Media yang baru saja dibuka sore ini di Galeri Nasional Indonesia sore ini, jadi eksibisi yang beda banget. Jika biasanya gedung dan ruang galeri seni terbesar di Indonesia itu biasanya memamerkan karya seniman tunggal maupun kelompok yang super banyak, tapi beda sama Tiga Sisi.
Tiga Sisi menampilkan karya tiga perupa perempuan yang sama-sama alumnus ISI Yogyakarta. Mereka adalah Ayu Arista Murti, Endang Lestari, dan Theresia Agustina Sitompul.
Ayu mejeng karya seni lukis buatannya yang penuh warna-warni dengan eksplorasi cat minyak maupun arkilik. Endang Lestari atau disapa Tari lebih ke karya trimatra dengan tanah liat dan keramik. Beda lagi sama Theresia Agustina Sitompul atau Tere dengan karya grafis cetak karbon.
Ketiganya yang lintas disiplin sama-sama punya tujuan sama, ada unsur lingkungan hidup dan punya kebaruan dalam berkarya.
Kurator pameran, Asikin Hasan, ngomong kalau ketiga perupa selalu mencoba banyak media dan teknik dalam berkarya. "Ayu gak berhenti sama seni lukisnya, dan pakai media arkilik, cat air, kertas, kanvas, dan coba medium lainnya. Tere coba lakuin banyak percobaan yang menggunakan charcoal lalu mencoba kertas karbon, dan kini berkarya dengan karbon sejak 2011," tuturnya saat press tour di Gedung A Galeri Nasional Indonesia, Kamis (13/6/2024).
Sama halnya dengan Tari yang konsisten berkarya dengan seni keramik, tapi pada akhirnya juga menjelajahi tanah liat atau terakota, dan bebatuan yang ada di alam.
"Mereka mengelola pengalaman personal, yang satu sama lain jauh dari asal studi-nya. Ketiganya juga mengolah isu lingkungan hidup dan persoalan psikologis yang lainnya," tukasnya.
Baca juga: Ritual Wirid Visual ala Butet Kartaredjasa |
Pameran seni Tiga Sisi digelar mulai hari ini sampai 4 Juli 2024. Bagi detikers yang mau lihat-lihat karya ketiganya, bisa registrasi online terlebih dahulu melalui laman web gni.kemdikbud.go.id/kunjungi-kami.24.
Ini Profil 3 Perupa:
1. Ayu Arista Murti
Lahir di Surabaya pada tahun 1979, mengkhususkan diri dalam seni lukis, visual, patung, dan instalasi. Eksperimennya dengan media campuran di atas kanvas dan kertas, serta penggunaan material daur ulang, terutama plastik, mencerminkan upaya artistiknya dalam mengungkap pelbagai pertanyaan terkait alam dan kehidupan.
2. Endang Lestari
Lahir di Banda Aceh pada tahun 1976, mengeksplorasi karya-karya trimatra dan instalasi melalui media lempung dan dwimatra dengan efek-efek grafis. Karya-karyanya mencerminkan ketertarikan pada investigasi bawah sadar dan hubungannya dengan alam, sejarah, dan memori.
3. Theresia Agustina Sitompul
Kelahiran Pasuruan tahun 1981, berfokus pada seni grafis, patung, dan instalasi. Dengan teknik cetak karbon sebagai grafis alternatif serta mengangkat proses/praktek kerja cetak mencetak, ia merunut kembali objek-objek yang terkait dengan masa kecil dan kehidupan sehari-hari.
(tia/ass)