.webp)
Ngaku Anak Seni? Kompetisi J+ Art Awards Dibuka hingga 8 April
Kompetisi bernama J+ Art Awards buka peluang bagi seniman, peneliti, atau pencinta seni yang kreatif biar diakui di tingkat internasional. Kolaborasi antara Connected Art Platform dan Saloka Theme Park bakal ajak kamu buat berkiprah di panggung global.
"Kami mengundang perhatian dari para penggemar seni, budaya, inovasi dan pecinta lingkungan dari seluruh dunia dalam acara J+Art Awards festival yang bertepatan dengan Saloka anniversary ke-5," kata Direktur Connected Art Platform, Mona Liem, kepada redaksi detikpop.
Baca juga: Pameran Sampul Manusia, Disrupsi AI Mengusik |
Kompetisi ini, kata Mona Liem, gak cuma ajak kamu buat submit karya seni. Tapi juga bakal memamerkan karya-karyanya lewat eksibisi perdana di amusement park Indonesia.
Nah, karyanya bukan sekadar seni pada umumnya. Tapi beda banget loh detikers.
"Kami gak cari karya seni yang menawan, tapi yang pakai pencampuran antara seni, sains, dan teknologi sebagai alat untuk mendorong perubahan positif bagi lingkungannya. Istilah kerennya yang mendukung keberlanjutan lingkungan atau sustainability," terangnya lagi.
Kompetisi perdana ini menggaet beberapa tim dewan juri. Ada seniman asal Swiss Dominique Lämmli, Nina Wenhart yang dikenal sebagai sejarawan seni media dan peneliti asal Austria),Mona Liem selaku kurator dan pelaku seni dari Connected Art Platform yang tinggal di Swiss dan Indonesia.
Ada juga David S. Prasetya yang melanglang buana di dunia seni Tanah Air sebagai kolektor dan pemilik Saloka Theme Park, dan desainer Gege Saga.
"J+ Art Awards mengajak para seniman muda buat bergabung di kompetisi, di mana seni gak cuma jadi hiburan tapi juga kekuatan perubahan ke arah yang positif," tukasnya.
Gimana makin penasaran dengan J+ Art Awards?
(tia/wes)
