Sherina Bakal Diperiksa Polisi Terkait Kucing Uya Kuya

Tapi hal ini bukan karena Sherina ikut-ikutan jarah, melainkan karena kucing.
Polres Metro Jakarta Timur bilang mereka bakal minta klarifikasi ke Sherina soal postingannya yang nyeritain dirinya sempat menyelamatkan salah satu kucing Uya Kuya setelah penjarahan terjadi.
"Betul kita akan melayangkan surat klarifikasi kepada yang bersangkutan," kata Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Alfian Nurrizal saat dihubungi, Minggu (7/9/2025).
Surat panggilan ini dijadwalkan dikirim hari ini, Senin (8/9). Polisi mau memastikan benar tidaknya kucing yang diurus Sherina itu memang berasal dari rumah Uya Kuya.
"Nantinya kita mau coba klarifikasi saja. Karena itu informasinya kucing Uya Kuya. Betul tidaknya kita belum tahu, untuk tahu itu kita harus mengklarifikasi," lanjut Alfian.
Menurut polisi, kucing juga bisa dianggap barang bukti. Jadi, mereka harus memastikan apakah hewan ini memang hasil dari penjarahan atau bukan.
"Kenapa Polres Jaktim mau klarifikasi, karena itu sebagai barang bukti juga. Bahwa itu hasil dari penjarahan atau apa kita belum tahu," imbuhnya.
Nah, soal postingan Sherina, sebelumnya dia sempat bikin utas di medsos yang langsung bikin perhatian netizen.
"Salah satu kucing dari rumah Uya Kuya ada yang rescue dan semalaman saya dan @indiradiandra sudah koordinasi langsung dengan rescuer. Pagi ini dijemput dan sekarang kucing posisi aman, sedang saya foster. Ini hanya satu ekor dari kemungkinan 16-20an ekor kucing yang dibreeding di lokasi tersebut. Kondisi: sangat kurus, tulang-tulangnya berasa banget kalau lagi dipet badannya. Untuk para pet owners, please sebisa mungkin ADOPT don't SHOP, steril kucingnya, kl tak mampu rawat tak usah pelihara," tulis Sherina.
Update Kasus Penjarahan: 12 Orang Jadi Tersangka
Buat yang kelewat, rumah Uya Kuya dijarah pada Minggu (31/8). Dari kejadian itu, polisi menetapkan 12 orang jadi tersangka.
"12 orang yang sudah kita tetapkan sebagai tersangka," kata Alfian, Sabtu (6/9).
Ada tiga klaster pelaku: penghasut, penjarah, dan mereka yang melawan petugas. Mirisnya, ada juga satu anak di bawah umur yang ikut-ikutan dalam aksi itu.
"Yang di bawah umur hanya terpengaruh atau ikut-ikutan saja," jelas Alfian.
(dar/wes)