Duo Seniman Tempa Boyong 'Sari-Sari' ke Jakarta

Dari sekian banyaknya pameran yang berlangsung, ada salah satu eksibisi yang wajib masuk ke destinasi art hopping kamu nih, yakni pameran Sari-Sari karya duo seniman Tempa (Rara Kuastra dan Putud Utama).
Sari-Sari adalah pameran kedua Tempa, setelah berhasil melangsungkan pameran dengan tema rumah. Bercerita tentang keharmonisan dan keselarasan, pameran ini pada mulanya membahas dan mempertanyakan konsep rumah bagi mereka dan bagi orang-orang di sekitar mereka.
Selama proses itu pula, mereka menggambar ulang objek-objek keseharian yang mereka temui di sekitar rumah yang berkaitan dengan keluarga, seperti kursi plastik, tanaman hias, teko teh, maupun berbagai pajangan rumah lainnya.
"Di pameran tunggal kita yang kedua ini sebenarnya tema keselarasan ini tuh sebelumnya kita ngebahas tentang rumah, kemudian rumah sendiri tuh kita mempertanyakan lagi, konsep rumah bagi kita dan beberapa orang tuh seperti apa, apakah rumah itu bangunan berbentuk fisik kah, dari beton yang lain-lain, ataukah rumah itu kampung halaman, orang tua kita, orang yang kita cintai, itu yang disebut rumah. Jadi kayak, pertanyaan itu yang jadi awal mula pengkaryaan kita gitu, sampai menuju ke tema keselarasan ini," ujar Tempa ketika diwawancarai redaksi detikpop di Rachel Gallery, Wisma Geha, kawasan Thamrin, Jakarta Pusat, pada Sabtu (16/4/2024).
![]() |
Lalu bagaimana dengan judul pameran Sari-Sari? Menurut Rara, perjalanan mereka sampai menuju pameran ini adalah tentang bagaimana mereka menemukan keseimbangan.
Menurutnya, keseimbangan itu mencakup bagaimana keselarasan terjadi dalam kehidupan, baik keterhubungan antara manusia maupun manusia dengan alam. Tempa menyadari bahwa benang merahnya ada pada keterhubungan dalam konsep keselarasan.
"Kesadaran kita yang muncul tuh ternyata puncaknya tuh keselarasan. Kenapa kita kasih judul Sari-sari pun dan ada focus on livin fully in the present, jadi kayak fokus untuk hidup saat ini, sadar penuh atas hidup saat ini itu yang ternyata sari-sarinya tuh itu. Makanya, kita kasih judul Sari-sari," kata Rara.
Fun fact-nya nih, genks, duo seniman Tempa merupakan pasangan yang aktif berkarya sejak 2015 loh. Ada satu hal yang menyatukan mereka, yakni warna.
Keduanya yang dahulu berkarya masing-masing, punya visual karya yang penuh warna. Sebelum berkolaborasi dalam satu nama Tempa, mereka sudah bekerja sama di berbagai projek.
![]() |
Hal yang melatarbelakangi terbentuknya Tempa, yakni perkembangan yang dirasakan ketika melangsungkan kerjasama. Perasaan saling melengkapi itu lah yang membawa mereka pada komitmen untuk berkolaborasi dalam satu kesatuan, Tempa.
Eits, tapi bukan berarti berkarya berdua gak ngebuat mereka luput dari tantangan. Sebelum berlangsungnya pameran kedua, Tempa menemukan kesulitan untuk membuat pameran sambil keduanya membagi waktu.
Baca juga: Wow! Ada Mural Raksasa di Komunitas Salihara |
Sebab, menurut keduanya, mereka merupakan seniman yang bukan hanya mengeksplorasi studio, tetapi juga beberapa projek residensi mereka kerjakan di luar studio, bahkan sampai di luar kota.
"Setiap orang kan punya ide yang berbeda, wajar banget dan normal. Tapi itu kita sadari ya kita hadapi aja, kita jalani aja. Kan bisa dicari solusinya. Seiring berjalannya waktu kita mencari keselarasan itu, bagaimana kita bisa menerima perbedaan dan bagaimana kita bisa menerima apa pun itu dengan kesadaran. Paling susah sih developing, brainstorm, develop. Buang sketsa sana, buang sketsa sini. Jadi kita biasanya tuh waktunya paling lama di developing ideas, terus teknis-teknis untuk karya instalasi tuh selalu kita bahas sampai akhirnya eksekusi, tapi overall semuanya lancar," tukas Putud menimpali omongan Rara.
(mg1/tia)