Wisma Geha Jadi Jakarta Art Hub, Surganya Pencinta Seni

Kalau dari luar, kamu gak bakalan menyangka kalau gedung bergaya 1980-an itu punya banyak galeri seni di dalamnya. Awalnya sih, cuma gedung perkantoran biasa.
Nah, dialihfungsikannya Wisma Geha tuh berangkat dari ide pendiri Rubanah Underground Enin Supriyanto bersama teman-temannya, ruang seni pertama di Wisma Geha yang jadi awal mula kenapa pusat kesenian Jakarta itu bisa berdiri.
Bisa dibilang, ruang itu bukan cuma galeri seni biasa tapi juga sebagai bentuk cara anak muda berekspresi. Disusul oleh pembukaan Art Agenda pada Januari 2020, Jagad Gallery yang dibuka pada Februari 2023, lalu diikuti oleh Rachel Gallery di bulan April-nya.
Sedangkan, peresmian gedung yang kini juga dikenal dengan nama Jakarta Art Hub bisa dibilang masih anyar karena baru terjadi pada Juli 2023 yang digagas oleh organisasi non profit, IndoArtNow. Ide pengalihan fungsi menjadi pusat kesenian tentunya dapat sambutan hangat dari pemilik Wisma Geha.
![]() |
Fasilitas Jakarta Art Hub nih cukup lengkap, genks. Mulai dari galeri seni, ruang pameran, auditorium, sampai ruang komunitas semuanya ada di sini. Istilahnya, art hub ini jadi rumah bagi para pelaku seni. Pengunjung yang datang nantinya bakal diajak masuk perlahan ke dalam pikiran sang seniman. Gak perlu buru-buru, sebab Jakarta Art Hub punya 5 lantai dengan total 13 ruangan yang bisa kamu eksplorasi.
Dimulai dari ruang bawah tanah atau Rubanah Underground, kamu bakal disuguhi karya-karya fotografi John Navid, drummer pop band White Shoes and the Couple's Company. Tapi, buat nikmati karyanya, kamu perlu tunggu karena pamerannya baru dibuka pada 19 Maret. Gak perlu sedih karena kamu bisa tunggu sambil nikmati karya seni lainnya pada art gallery di lantai-lantai berikutnya.
Baca juga: Wow! Ada Mural Raksasa di Komunitas Salihara |
Kendys Gallery di lantai 1 yang berisikan karya seni modern, kontemporer, dan hybrid. Fun fact-nya, Kendys baru pertama kali punya tema pameran loh. Pameran kali ini kurang lebih lingkupnya 'something that has something to do with this generation' yang punya beragam tafsiran oleh para seniman dari berbagai generasi, atau stories of the world set by generation X, Y, Z atau buat generasi Alpha.
![]() |
Lanjut ke lantai 2, kamu bakal ketemu Jagad Art Gallery yang berisikan seni lukis, patung, dan berbagai instalasi seni lain. Uniknya, setelah melihat karya seni, pengunjung bisa menikmati makanan dan minuman di Silir Coffee and Resto yang ada dalam Jagad Art Gallery. Melipir ke sebelah kiri tangga, kamu bakal disuguhi banyak lukisan terkait dengan personality manusia dalam The Face of Another yang ada di Sewu Satu Gallery yang baru banget secara resmi dibuka pada 16 Maret 2023.
"Wisma Geha tuh sebenarnya emang lokasi sentral yang sangat penting untuk galleries baru, (gara-gara) kamu bakal dapet crowd-nya, dapet exposure-nya, dapet segalanya sih di sini, gitu. Komunitasnya juga sangat suportif," ujar Raihan Rafi Prabowo, pemilik galeri seni Sewu Satu, saat ditanya alasannya membuka art gallery di Wisma Geha kepada redaksi detikpop, akhir pekan lalu.
Di sebelah Sewu Satu, juga ada Museum of Toys yang isinya karya lukis dan patung besar. Naik satu lantai lagi, di lantai 3, kamu bakal bakal ketemu Rachel Gallery yang sedang melangsungkan pameran Sari-Sari karya seniman TEMPA, pameran seni Abstract Prespective dari Vice and Virtue Gallery, Printscape di Slabshop, dan Artloka 5.0: Fur and Foliage dari Artloka.
![]() |
"Sudah ada, banyak yang tertarik dengan karya-karya di sini. Semakin mereka mencari cerita di balik karya, semakin kita juga mikir kalau mereka punya rasa ketertarikan terhadap karya yang kita presentasikan. Jadi kita cukup seneng untuk menjelaskan ke pengunjung," ujar Morine Rociana, selaku founder Artloka.
Sedangkan, di lantai 4 ada pameran patung Unearthed karya Gregorius Sidharta di Art Agenda, dan Thy Kingdom Come sensual art exhibition dari Unicorn Gallery. Dan terakhir, ada Eugene Studio di lantai 5.
![]() |
"Yang bikin menarik karena satu tempat kan ada banyak destinasinya, semuanya saling ada. Apalagi, kalau bikin pameran suka barengan. Jadi sekalian jalan gitu. Kalau di tempat lain kan jauh-jauhan," kata Rosi, salah satu pengunjung Jakarta Art Hub.
Nah, detikers, tertarik buat kunjungi Jakarta Art Hub gak nih?
(mg1/tia)