3 Drakor Terpopuler Netflix Pekan Ini, Nomor 1 Khusus 18+

Tiga drakor ini punya genre yang berbeda. Ada yang udah bisa ditonton sampai tamat, ada yang masih on going.

Berikut 3 drama Korea terpopuler Netflix di Indonesia sepekan terakhir:

1. The Price of Confession

Di Indonesia drakor Kim Go Eun ini menempati posisi #1 chart mingguan Netflix dilihat Kamis (11/12/2025). Di chart global, The Price of Confession duduk di posisi #2 tayangan non-Bahasa Inggris periode 1-7 Desember 2025.

Netflix mencatat 2,2 juta jam putar dalam periode tersebut buat The Price of Confession.

Total ada 12 episode dan durasi per episode sekitar 45-60 menit. Drama Korea ini berisi adegan kekerasan, bunuh diri, dan referensi kekerasan seksual. The Price of Confession dikasih rating 18+ di Netflix.

Foto: Dok. Netflix

The Price of Confession berkisah tentang kehidupan An Yoon So yang berubah drastis setelah dituduh membunuh suaminya. Kini ia berjuang keras untuk membersihkan namanya dari tuduhan pembunuhan itu.

Saat berada di penjara, An Yoon Soo didekati oleh seorang wanita misterius bernama Mo Eun. Mo Eun dijuluki penyihir oleh para narapidana lain karena seolah bisa menembus pikiran orang dan tahu apa yang mereka rasakan. Baik Yoon Soo maupun Mo Eun sama-sama menyimpan rahasia.

Keduanya akhirnya membuat kesepakatan berbahaya.

2. Dynamite Kiss

Foto: Dok. SBS Drama

Dynamite Kiss masih tayang dan udah masuk episode 10 malam ini. Rom-com ringan yang diperankan Ahn Eun Jin dan Jang Ki Yong ini berhasil mencuri hati pelanggan Netflix Indonesia, menjadikannya tayangan serial TV paling dicari sepekan terakhir.

Dynamite Kiss ada di posisi #2 sebagai serial terlaris di Netflix. Wajib mulai nonton, sih!

3. Pro Bono

Foto: Dok. tvN

Pro Bono jadi drakor terbaru tvN yang tayang di Netflix. Dua episode pertamanya mengudara akhir pekan lalu dan langsung ramai ditonton.

Hari ini Pro Bono menempati peringkat #3 tayangan serial TV yang paling banyak disaksikan sepekan terakhir.

Pro Bono berkisah tentang Kang Da Wit, seorang hakim ambisius yang juga jadi influencer di media sosial karena punya banyak followers. Tapi tiba-tiba dia harus resign dari pekerjaannya dan bikin organisasi non-profit Pro Bono.

Kang Da Wit bertemu Park Gi Ppeum, bekerja sama menggunakan uang para konglomerat yang pakai jasa mereka untuk membantu korban ketidakadilan hukum.

(aay/wes)