Eksotisme Gua Gumantung, Destinasi Baru yang Muncul di Ujung Maratua

Eksotisme Gua Gumantung, Destinasi Baru yang Muncul di Ujung Maratua

Riani Rahayu - detikKalimantan
Rabu, 12 Nov 2025 08:01 WIB
Gua Gumantung, salah satu destinasi wisata alam di Kepulauan Maratua, Berau, Kaltim yang baru populer 6 bulan terakhir (Istimewa)
Foto: Gua Gumantung, salah satu destinasi wisata alam di Kepulauan Maratua, Berau, Kaltim yang baru populer 6 bulan terakhir (Istimewa)
Berau -

Pulau Maratua di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur (Kaltim) begitu terkenal dengan keindahannya. Tak hanya pantai dan taman bawah laut yang memesona, Maratua juga punya gua yang mampu menjadi magnet untuk menarik wisatawan.

Salah satunya adalah Gua Gumantung di Kampung Teluk Alulu, Maratua, Kabupaten Berau, yang kini mulai mencuri perhatian turis. Pesona perpaduan batu karang dan air laut dingin di gua ini menjadikannya destinasi baru yang sayang dilewatkan.

Untuk bisa datang ke 'surga lain' dari pulau terluar Kaltim ini, para pengunjung harus melakukan perjalanan sekitar 4 jam dari Dermaga Sanggam di Tanjung Redeb. Dari sini, wisatawan akan menggunakan speedboat dengan sekali angkut berkapasitas 20 orang menuju Dermaga Kampung Teluk Harapan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kemudian perjalanan dilanjutkan sekitar 15 menit dari pusat kampung melalui jalur darat, jika menggunakan sepeda motor. Jalur berkelok dengan pemandangan hutan dan tebing karang akan dilewati.

Sesampainya di sana, wisatawan akan disambut dengan gerbang selamat datang bertuliskan Gua Gumantung Kampung Teluk Alulu. Kemudian akan disambut dua penjaga tiket yang berada di sana.

Untuk sampai ke spot, pengunjung harus melalui bentangan jembatan yang terbuat dari kayu ulin, disambung jalur berkelok semenisasi sejauh 470 meter.

Selain Gua Gumantung, para pengunjung juga akan melihat dua gua lainnya di jalur yang sama, yakni Gua Kehe Tanak-tanak dan Gua Kehe Kuba. Hanya saja dua gua belum bisa dikunjungi sebab Gua Kehe Kuba masih gelap, sedangkan Gua Kehe Tanak-tanak masih dalam pengerjaan.

Pengelola Gua Gumantung, Doni, menyebut masyarakat sudah lama mengetahui keberadaan gua tersebut. Namun baru pada April 2025, gua mulai dibuka secara resmi untuk wisata komersial.

"Sudah lama diketahui warga, tapi baru dimanfaatkan untuk umum sejak April lalu," ujar Doni.

Bukan perkara mudah. Doni mendedikasikan dirinya membangun wisata ini tak hanya untuk kepentingannya sendiri, namun juga membantu meningkatkan UMKM masyarakat sekitar.

Terbukti dengan adanya wisata alam ini, masyarakat bisa menjadikan rumah mereka sebagai penginapan dengan harga Rp 350 ribu per malam. Dampak lainnya adalah dapat membawa nama Maratua semakin terkenal secara luas.

Sensasi berenang di antara tebing tinggi di Gua Gumantung, Pulau Maratua, Berau, Kaltim (Istimewa)Sensasi berenang di antara tebing tinggi di Gua Gumantung, Pulau Maratua, Berau, Kaltim (Istimewa)

"Ini soal kepuasan batin. Saya senang kalau gua ini dikenal dan masyarakat sekitar ikut terbantu," kata Doni.

Soal keindahan gua, Maratua memang tak diragukan lagi, salah satu yang paling terkenal adalah Gua Halo Tabung. Adanya Gua Gumantung juga menjadi bukti bahwa masih banyak objek keindahan alam lainnya yang masih tersembunyi di balik pulau yang berbatasan langsung dengan Filipina ini.

Selama enam bulan dibuka, pengunjung Gua Gumantung sudah menembus seribu orang. Promosinya masih sederhana, lewat media sosial dan mulut ke mulut, namun dampaknya mulai terasa bagi warga sekitar.

Salah satu pengunjung, Irfan, tak henti berdecak kagum menikmati keindahan gua ini. Saat menyelam di bawah ketenangan airnya, Irfan mengakui gua ini begitu memanjakan hasratnya pada alam.

"Sebaiknya jangan terlalu dalam (menyelam), karena visitor terbatas juga," tuturnya.




(aau/aau)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads