Menyaksikan Ponton dan City Lights dari Atas Bukit Steling Samarinda

Menyaksikan Ponton dan City Lights dari Atas Bukit Steling Samarinda

Nadhifa Aurellia Wirawan - detikKalimantan
Minggu, 29 Jun 2025 13:46 WIB
Wisata Bukit Steling Samarinda.
Bukit Steling Samarinda. Foto: Nadhifa Aurellia Wirawan/detikKalimantan
Samarinda -

Ada satu tempat di Kota Samarinda yang bisa jadi spot healing dengan pemandangan terbaik, Bukit Steling namanya. Tak butuh waktu lama, pemula bisa sampai puncak dalam waktu 30 menit.

Dari atas bukit ini, detikers bisa menyaksikan kapal-kapal besar melintas di Sungai Mahakam sambil memandangi cakrawala kota Samarinda yang luas sejauh mata memandang.

Ribuan ponton yang melintas tiap harinya juga bisa detikers saksikan langsung di sini. Pemandangan antara kota dan alam yang sunyi menjadi pengingat bahwa kota ini tumbuh di tengah alam yang begitu indah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lokasinya masih di kota, yakni di Selili, Kecamatan Samarinda Ilir, Kota Samarinda, Kalimantan Timur. Mau tahu seperti apa? Yuk, jalan-jalan ke Bukit Steling bersama detikKalimantan!

Mendaki Bukit Steling: Dimulai dari Gang Kecil

Perjalanan menuju Bukit Steling dimulai dari sebuah gang kecil di kawasan Selili, Samarinda. Tak disangka, pintu masuk ke destinasi ini tersembunyi di antara pemukiman warga.

Setelah membayar tiket masuk seharga Rp5.000 per orang, kita akan diarahkan ke sebuah jalan setapak yang menjadi titik awal dari trekking menuju puncak.

Awalnya, jalur masih berupa tangga beton yang cukup tinggi dan panjang. Napas mulai terasa berat di pertengahan jalan, tapi suasana sekitar yang tenang serta sambutan ramah beberapa warga yang melintas membuat langkah tetap ringan.

Wisata Bukit Steling Samarinda.Jalur pendakian awal Bukit Steling yang ada di tengah permukiman warga. Foto: Nadhifa Aurellia Wirawan/detikKalimantan

Setelah melewati anak tangga, medan berubah menjadi jalur batu dan tanah yang lebih curam. Di sinilah tantangan sebenarnya dimulai.

Jalurnya memang menanjak tajam, namun di setiap tanjakan, ada rasa penasaran yang memanggil, seperti apa pemandangan di atas sana?

Walaupun jalur naik terasa lama dan berat, jangan menyerah di tengah jalan! Dari titik awal hingga ke puncak hanya butuh sekitar 15-30 menit saja. Kalau detikers sudah bertemu warung di tengah pendakian, itu artinya sudah setengah jalan menuju ke puncak!

Buat detikers yang baru pertama kali mendaki, jangan lupa untuk membawa minum yang cukup dan pastikan untuk pergi bersama teman.

Tiba di Puncak, Semua Rasa Lelah Terbayar Lunas

Begitu mencapai puncak, semua rasa penat langsung sirna. Angin sejuk menyambut dan mata langsung dimanjakan oleh pemandangan 360 derajat Kota Samarinda.

Dari ketinggian sekitar 117 meter ini, kita bisa melihat Sungai Mahakam tampak memukau, berkelok-kelok membelah kota dengan ponton dan kapal besar yang tampak seperti miniatur bergerak.

Dari arah lain, hamparan bangunan kota, perbukitan, dan jembatan Mahakam terlihat berdiri megah menghiasi kota Pesut Mahakam.

Bagi detikers yang datang menjelang malam, bonusnya adalah panorama city lights Samarinda yang mulai menyala satu per satu. Lampu jalan, jembatan, dan perumahan menciptakan kilauan indah yang membuat siapa pun ingin duduk lama dan menikmatinya.

Wisata Bukit Steling Samarinda.Pemandangan city lights dari atas Bukit Steling Samarinda. Foto: Nadhifa Aurellia Wirawan/detikKalimantan

Fasilitas yang Lengkap dan Ramah Pengunjung

Di atas bukit, pengelola telah menyediakan warung kecil yang menjual berbagai makanan ringan, minuman, bahkan kopi panas untuk menghangatkan tubuh. Toilet umum (WC) juga tersedia, begitu pula tempat duduk yang tersebar di sepanjang tebing. Meski lokasinya tepat di pinggir jurang, semua tempat duduk dibuat cukup aman dan stabil untuk bersantai.

Tak sedikit pengunjung yang menggelar tikar atau sekadar duduk mengobrol santai sambil menyeruput minuman. Bukit ini bukan hanya tempat selfie atau berburu sunset, tapi juga menjadi ruang bagi banyak orang untuk berhenti sejenak dari sibuknya rutinitas.

Namun perlu diingat, tidak ada penerangan di jalur pulang saat malam hari. Jadi, pastikan detikers membawa senter atau gunakan lampu dari ponsel untuk turun dengan aman.

Waktu Terbaik Mendaki, Sunset atau Sunrise?

Bukit Steling adalah tempat yang cocok untuk menikmati matahari terbit dan terbenam. Jika ingin menyaksikan sunset, sebaiknya detikers mulai mendaki sekitar pukul 16.30 Wita. Waktu tempuh sekitar 15-30 menit memungkinkan untuk tiba di atas saat matahari mulai menuruni cakrawala.

Sebaliknya, bagi morning person, sunrise di bukit ini juga tak kalah indah. Waktu yang pas untuk mulai mendaki adalah sekitar pukul 04.30 Wita, agar tiba di puncak sebelum sinar pertama mentari muncul dari balik perbukitan.

Meski belum sepopuler destinasi wisata lain di Kalimantan Timur, Bukit Steling punya daya tarik yang unik. Bukan hanya tempat untuk menikmati alam, tapi juga bisa jadi tempat untuk berefleksi.

Jadi, jika detikers sedang berada di Samarinda dan mencari pengalaman yang tak biasa, cobalah mendaki ke Bukit Steling dan selamat menikmati pengalaman yang tak terlupakan!

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Menikmati Gemerlap Lampu Malam di Jembatan Kutai Samarinda"
[Gambas:Video 20detik]
(bai/bai)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads