Alasan Panitia Naikkan HTM Pantai Pulau Datok Selama Event Balap Motor

Alasan Panitia Naikkan HTM Pantai Pulau Datok Selama Event Balap Motor

Ocsya Ade CP - detikKalimantan
Selasa, 10 Jun 2025 09:30 WIB
Pantai Pulau Datok
HTM Pantai Pulau Datok/Foto: Istimewa
Kayong Utara -

Tak hanya naiknya Harga Tiket Masuk (HTM) ke Kawasan Pantai Pulau Datok Sukadana, Kabupaten Kayong Utara, Kalbar, yang menjadi keluhan pengunjung. Tapi juga ada oknum penjual tiket yang curang.

Dua permasalahan tersebut muncul saat event KONI Kayong Utara Grasstrack Championship & Desa Sutera Cup di Sirkuit Alam Pantai Pulau Datok, 8-9 Juni 2025. Panitia Grasstrack Championship membebankan HTM Rp 30 ribu ke setiap pengunjung Pantai Pulau Datok Sukadana.

Ditambah lagi biaya parkir Rp 3 ribu untuk motor dan Rp 5 ribu untuk mobil. Itu tidak seperti biasanya yang HTM-nya cuma Rp 10 ribu untuk masuk ke kawasan pantai.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

HTM Rp 30 ribu dinilai terlalu mahal oleh warga, terutama masyarakat lokal. Apalagi warga yang hanya menikmati pantai, tetap dikenakan tarif yang sama selama event balap motor itu. Belum lagi ada oknum penjual tiket curang yang hanya memberi satu tiket ke tiga pengunjung.

Keluhan mengenai itu viral di media sosial dan memicu kecaman. Sebagian warga tetap berharap ada evaluasi terhadap penentuan tarif masuk.

Mereka menuntut harga tiket tidak memberatkan masyarakat lokal dan meminta peningkatan fasilitas umum seperti toilet, kebersihan, parkir dan area bersantai.

Ketua Panitia Grasstrack Championship Adri Kurniawan pun angkat bicara menanggapi persoalan itu.

"Pertama, saya mengucapkan terima kasih atas informasi dan masukkan dari masyarakat terkait event grasstrack ini. Kami akan segera evaluasi," kata Adri ditemui di lokasi kegiatan, Senin (9/6/2025).

Namun, kata Adri, panitia saat ini sedang fokus untuk menjadi tuan rumah yang baik. Sehingga para peserta grasstrack yang berasal dari luar Kayong Utara bisa diberikan pelayanan yang juga baik.

Karena ajang balap motor trail tingkat regional itu menarik peserta dari berbagai provinsi, termasuk Jawa Timur, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Timur.
"Saat ini kami lagi fokus pada penyelenggaraan kejuaraannya. Insyaallah, usai event kami segera akan melakukan evaluasi," imbuhnya.

Ia menjelaskan, Grasstrack Championship merupakan event kedua kalinya digelar di Kayong Utara. Sehingga disadari masih ada beberapa kekurangan yang akan dibenahi bersama.

"Mudah-mudahan ke depan kami selaku panitia bisa lebih optimal lagi dalam penyelenggaraan eventnya," ujarnya.

Alasan HTM Jadi Rp 30 Ribu

Mengenai HTM Rp 30 ribu telah melalui pembahasan dalam forum resmi bersama perwakilan pemerintah daerah. Forum tersebut dihadiri Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar), Dinas Perhubungan, serta beberapa instansi lainnya.

Menurut Adri, biaya penyelenggaraan menjadi salah satu pertimbangan utama. Ia menegaskan pada tahun pertama penyelenggaraan grasstrack, panitia tidak memperoleh keuntungan.

"Modal event tahun sebelumnya mencapai Rp 292 juta karena kami mulai dari nol. Kami harus menata lapangan, melakukan penimbunan, dan berbagai keperluan teknis lainnya," bebernya.

Maka dari itu, menaikkan HTM menjadi Rp 30 ribu diharapkan bisa menjadi sumber pemasukan yang akan digunakan untuk biaya operasional dan pelaksanaan event selanjutnya. Adri membandingkan dengan praktik serupa di destinasi lain seperti di Pantai Pasir Panjang Kota Singkawang yang juga kerap menggelar event balap motor. Di sana, pengunjung juga dikenakan tarif masuk serta biaya tambahan untuk event tertentu.

"Hal seperti ini lazim di daerah lain. Kami juga sudah melakukan sosialisasi tarif jauh-jauh hari sebelum acara," katanya.

Meski menuai kritik, Adri menekankan event grasstrack kali ini membawa dampak positif bagi daerah. Event ini meningkatkan jumlah kunjungan masyarakat dari luar Kayong Utara, terutama dari wilayah Kalimantan Barat dan sekitarnya.

Kehadiran wisatawan turut memberikan efek domino terhadap penginapan, usaha kuliner, warung lokal, dan pelaku UMKM di sekitar kawasan pantai.

"Kita lihat penginapan penuh, warung ramai, dan banyak pelaku usaha terbantu dengan ramainya acara ini. Jadi, manfaat ekonominya juga terasa langsung bagi warga," ujarnya.

Selain itu, ada 120 orang direkrut sebagai tenaga kerja untuk mendukung pelaksanaan acara, mulai dari teknis lapangan hingga bagian keamanan dan kebersihan.

Penjelasan Disporapar Kayong Utara

Disporapar Kayong Utara sudah mewanti-wanti harga tiket masuk pantai di saat event grasstrack berlangsung akan menuai keluhan warga, dan menjadi perbincangan publik di media sosial. Kepala Disporapar Kayong Utara Idham menegaskan pihaknya tidak terlibat dalam penentuan harga tiket. Akan tetapi, pihaknya memberikan rekomendasi penggunaan fasilitas publik yang tersedia di kawasan Pantai Pulau Datok.

"Disporapar dalam hal ini tidak terlibat dalam penentuan harga tiket. Terkait harga tiket sepenuhnya merupakan kewenangan panitia penyelenggara, dengan pertimbangan beban biaya operasional kegiatan dan pajak hiburan sebesar 10 persen," tegasnya.

Menurut Idham, pelaksanaan event grasstrack sudah melalui audiensi formal antara pihak penyelenggara dengan stakeholder terkait. Termasuk Disporapar dan Dinas Perhubungan Kayong Utara serta instansi lainnya.

"Dalam forum tersebut, Disporapar menyampaikan beberapa masukan, salah satunya mengenai mekanisme tiket masuk. Kami menyarankan agar penjagaan tiket diberlakukan dua pintu. Satu untuk area grasstrack, satu lagi untuk kawasan pantai," jelas Idham.

Dengan demikian, kata Idham, maka harga tiket masuk ke area pantai bisa seperti biasa. Yakni hanya dikenakan Rp 10 ribu per orang. Namun, berdasarkan pertimbangan teknis dari panitia, mereka bersikeras menerapkan satu jenis tiket terintegrasi untuk kedua area.

"Jadi, masuk ke pantai bayar Rp 30 ribu per orang. Nonton tidaknya grasstrack, pengunjung pantai dikenakan biaya Rp 30 ribu," tutupnya.




(sun/des)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads