.webp)
Sayur genjer menjadi salah satu sajian sederhana yang begitu lekat dengan kehidupan masyarakat Kalimantan. Hidangan ini terbuat dari tanaman genjer yang tumbuh subur di rawa-rawa dan sawah.
Tumbuhan liar ini dapat disulap masyarakat Suku Dayak menjadi olahan sayur yang sederhana namun sehat dan sedap. Ketika diolah dengan bumbu rempah, sayur genjer kerap hadir di meja makan sebagai pendamping lauk yang murah meriah.
Mengenal Tumbuhan Genjer
 Tumbuhan genjer. Foto: iStock |
Dirangkum dari buku Kitab Tumbuhan Obat oleh Syamsul Hidayat, Rodame Monitorir Napitupulu dan Panduan Praktis Mengenal Tumbuhan di Sekitar Kita oleh Deniek G Sukarya, Genjer (Limnocharis flava) adalah salah satu jenis tumbuhan yang hidup di tanah berair seperti di rawa, empang, atau sawah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Genjer dikenal sebagai sejenis tanaman paku, tapi beberapa literatur menyebut dua tanaman ini berbeda. Biasanya genjer banyak dijumpai bersama dengan eceng gondok.
Namun, genjer tidak mengapung di atas air. Tumbuhan tersebut tertanam di dalam genangan lumpur dan daunnya berbentuk tegak.
Sayur Genjer Jadi Andalan Orang Dayak
 Arlie @arlieee1111, konten kreator asal Dayak Ngaju, Kalimantan Tengah. Foto: tangkapan layar |
Sayur genjer kembali populer saat beberapa konten kreator asal Kalimantan mengunggah videonya di TikTok, saat tengah memetik genjer dan memasaknya menjadi hidangan yang lezat. Salah satunya ialah Arlie @arlieee1111, konten kreator asal Dayak Ngaju, Kalimantan Tengah.
Ia menunjukkan setelah genjer dipetik dan dipotong-potong, genjer harus dicuci dan diberi garam. Kemudian genjer diremas-remas untuk menghilangkan getahnya yang membuat pahit. Videonya itu sudah ditonton oleh 3,6 juta orang dan disukai 120 ribu lebih pengguna.
Bagian dari daun genjer lah yang bisa diolah menjadi makanan dengan cara ditumis, diurap, atau sebagai campuran lauk. Tanaman yang satu ini memang tersohor sebagai tanaman pengganggu, tapi nyatanya bisa diolah menjadi hidangan dengan cara ditumis.
Umumnya masyarakat Indonesia mengolah sayur genjer menjadi tumisan. Rasanya sedikit pahit dan teksturnya keras. Beberapa orang memasak genjer dengan direbus dan dicampur asam Jawa dulu untuk menghilangkan rasa pahitnya.
Selain daunnya, bunga genjer pun sangat enak diolah menjadi lauk. Bagian daun genjer biasanya dipilih daun yang muda, sedangkan untuk bunganya dengan kuncup bulat sedikit panjang di ujungnya juga diambil yang belum mekar.
Meskipun murah dan sederhana, tanaman air ini enak ditumis dengan bumbu cabe dan bawang melimpah. Pedas renyah rasanya. Genjer diyakini sebagai sayuran kaya serat, kalsium, zat besi, dan protein nabati.
Pucuk-pucuk bunga dan daun yang muda ditumis dengan ulekan bawang merah, bawang putih, cabai rawit merah, kemiri, dan ketumbar. Di Jawa Tengah dan Jawa Barat dikenal tumis genjer dengan tauco atau dengan oncom merah.
Arlie juga menjelaskan dalam videonya, bahwa tumis genjer paling nikmat jika dimasak menggunakan tungku. Beri sedikit terasi, garam, gula, dan penyedap rasa sesuai selera.
Menumisnya harus dengan api besar agar warnanya tetap hijau cantik. Tumis genjer ini paling enak dimakan dengan nasi pulen yang hangat. Rasa renyah krenyes-krenyes yang sedikit liat.
Sebaiknya selagi panas mengepul genjer disantap, karena kalau didiamkan terlalu lama, warna tumisan akan menjadi agak kecokelatan dan sedikit melunak karena genjer agak berlendir.
Genjer Dulu Dikenal Sebagai Bahan Makanan Orang Miskin
 Genjer. Foto: iStock |
Sedikit fakta mengenai tumbuhan ini, genjer pernah dianggap sebagai makanan simbol orang miskin. Pada zaman pendudukan Jepang (1942-1945) ketika krisis pangan terjadi, genjer jadi alternatif bahan makanan.
Disebut sebagai makanan 'wong cilik' atau orang miskin karena berdasarkan sejarahnya, genjer dipilih jadi makanan oleh masyarakat Indonesia karena mereka tidak mampu membeli sayuran atau daging untuk bahan makanan.
Kebijakan Jepang sangat menyengsarakan masyarakat Indonesia. Saking sengsaranya, masyarakat Indonesia sulit mendapat makanan. Hingga akhirnya mereka menjadikan tanaman genjer sebagai bahan makanan.
Selain itu, genjer juga sebenarnya merupakan pakan ternak. Dulu banyak yang memiliki hewan ternak, seperti sapi, kambing atau domba yang diberikan tanaman genjer.
Terdapat salah satu lagu ciptaan Muhammad Arief, seorang musisi asal Banyuwangi dari Lembaga Kebudayaan Lekra, berjudul Genjer-genjer. Lagu itu menceritakan tentang sayur genjer yang dijadikan makanan 'wong cilik' di Indonesia, ditujukan sebagai sindiran terhadap Jepang yang pada saat itu mengeluarkan kebijakan kejam.
Namun dikutip detikFood dari jurnal Ruddy Eppata Cahyono berjudul Genjer-genjer: Fungsi dan Peran (2010), lagu itu sempat dilarang karena sayur genjer punya kaitan erat dengan Gerakan 30 September PKI atau disingkat G30SPKI.
Sang pencipta lagu disinyalir tergabung dalam organisasi politik PKI. Selain itu, lirik pada lagu Genjer-genjer dianggap sebagai sebuah simbol atau bermakna ganda.
