Ada satu hidangan yang tak hanya menggoyang lidah, tapi juga membawa kita menyusuri jejak sejarah Kalimantan Timur, namanya nasi bekepor. Sekilas tampilannya mengingatkan pada nasi liwet dari Jawa. Namun, jangan salah, nasi bekepor punya cerita sendiri, aroma sendiri, dan tentunya makna sendiri.
Nasi bekepor adalah sajian khas Kerajaan Kutai yang dulunya hanya dinikmati oleh kalangan bangsawan. Kini, siapa pun bisa mencicipi kenikmatannya, baik di tanah Kalimantan maupun dari dapur sendiri.
Nasi bekepor merupakan salah satu nasi gurih yang dimasak dengan daun salam dan daun pandan, kemudian dicampur dengan suwiran ikan asin, daun kemangi, dan perasan jeruk nipis. Yang menjadikannya istimewa adalah nasi ini disajikan bersama sambal raja, sambal aromatik khas Kutai yang berpadu dengan sayuran goreng dan lauk-pauk tradisional.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jika detikers ingin mencicipi warisan kuliner kerajaan ini, yuk coba bikin sendiri di rumah. Berikut resep lengkapnya.
Resep Nasi Bekepor dan Sambal Raja
1. Bahan nasi bekepor
- 300 gr beras
- 600 ml air
- 2 lembar daun salam
- 1 lembar daun pandan
- 1 ikat daun kemangi
- 1 sdt garam
- Âŧ buah jeruk nipis, peras airnya
- Ikan asin goreng secukupnya (sebagian disuwir)
2. Bahan sambal raja
- 8 buah cabai merah keriting
- 4 buah cabai rawit
- Âŧ buah jeruk nipis, peras airnya
- 1 sdt terasi bakar
- 1 sdt garam
- 1 sdt gula
3. Sayuran pelengkap
- Kacang panjang, potong dan goreng sebentar
- Terong ungu, potong dadu dan goreng
- 4 siung bawang merah, potong menjadi 4 bagian
- Telur rebus secukupnya
4. Cara membuat
- Cuci beras, masak dengan air, daun salam, pandan, dan garam hingga matang.
- Haluskan cabai merah, rawit, terasi, gula, dan garam untuk membuat sambal raja.
- Campur sambal dengan kacang panjang, terong, bawang merah, dan air jeruk nipis.
- Setelah nasi matang, campurkan dengan daun kemangi, suwiran ikan asin, dan air jeruk nipis.
- Sajikan bersama telur rebus, ikan asin goreng, dan sambal raja. Nikmati selagi hangat.
Sejarah dan Makna Filosofis Nasi Bekepor
Nasi bekepor bukan sekadar makanan, melainkan bagian dari identitas budaya masyarakat Kutai. Nama 'bekepor' berasal dari cara memasaknya di zaman dahulu, yaitu dimasak dalam kuali logam besar, kemudian 'diputar' perlahan di atas bara sambil melantunkan selawat. Tradisi ini dilakukan oleh perempuan kerajaan saat menjelang hajatan atau perayaan penting. Hidangan ini kemudian menjadi sebuah tradisi spiritual, sekaligus lambang kehormatan bagi tamu.
Di lingkungan keluarga, nasi bekepor juga punya makna khusus. Ungkapan 'masih makan sekenceng' (satu piring) menjadi nasihat orang tua saat anak-anak bertengkar, sebagai simbol persatuan dan kekeluargaan. Filosofinya dalam sekali suapan: nasi yang hangat, asin gurih dari ikan, harum kemangi, dan segarnya sambal, semuanya bercampur jadi satu rasa yang utuh dan seimbang.
Hingga kini, nasi bekepor tetap menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya dan kuliner Kalimantan Timur, disajikan dalam berbagai acara adat dan keluarga, serta menjadi daya tarik wisata kuliner bagi para pelancong.
Bagaimana detikers, tertarik untuk mencobanya? Semoga artikel ini bermanfaat.
(sun/des)