Bagaimana Cara Katak Bernapas? Ini Prosesnya dari Kecebong hingga Dewasa

Bayu Ardi Isnanto - detikKalimantan
Jumat, 28 Nov 2025 08:00 WIB
Katak bertaring Kalimantan. Foto: (Ade Damara Gonggoli/BRIN-IPB University)
Balikpapan -

Katak adalah hewan amfibi yang unik karena bisa hidup di dua alam sekaligus, yaitu darat dan air. Keistimewaan mereka tidak hanya terlihat dari perubahan bentuk saat metamorfosis, tetapi juga dari cara bernapas yang berbeda di setiap fase kehidupan.

Cara mereka bernapas berbeda dengan ikan maupun hewan darat, sehingga menjadikan katak sebagai contoh menarik bagaimana hewan beradaptasi dengan lingkungannya. Simak cara katak bernapas dan cara kerjanya dalam artikel ini.

Cara Katak Bernapas

Dikutip dari Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 Tema 2: Udara Bersih bagi Kesehatan Kemdikbud, cara katak bernapas disesuaikan dengan fase hidupnya.

  • Kecebong: pada fase awal kehidupannya sebagai kecebong, katak sepenuhnya tinggal di dalam air dan bernapas menggunakan insang. Insang kecebong berada di luar tubuhnya..
  • Katak muda: saat berusia sekitar 9 hari, kecebong mulai menggunakan insang dalam. Seiring waktu, insang perlahan menyusut ketika paru-paru mulai berfungsi. Katak muda bernapas dengan dua cara, yaitu melalui paru-paru dan permukaan kulit.
  • Katak dewasa: paru-paru katak dewasa tersusun atas banyak gelembung udara berukuran sangat kecil, dilapisi membran tipis, dan dipenuhi kapiler darah. Di dalam gelembung tersebut, oksigen diserap ke dalam aliran darah sementara karbon dioksida dilepaskan keluar tubuh. Selain itu, kulit katak juga berperan penting dalam proses pernapasan. Permukaan kulit yang selalu lembap memudahkan oksigen dari udara masuk ke dalam tubuh, menjadikan kulit sebagai jalur tambahan yang mendukung fungsi paru-paru.

Sistem Respirasi Katak

Berikut ini penjelasan lebih detail mengenai sistem respirasi atau pernapasan katak, dirangkum dari Live Science dan Britannica:

1. Insang, Kulit, dan Ekor

Pada tahap awal kehidupannya, katak hidup sepenuhnya di dalam air sebagai larva atau berudu. Pada fase ini, mereka bernapas melalui insang eksternal yang tipis dan sangat permeabel terhadap gas.

Selain insang, kulit berudu juga berperan penting dalam pertukaran oksigen dan karbon dioksida. Bahkan, sirip ekor yang lebar dan kaya pembuluh darah menjadi organ respirasi tambahan karena luas permukaannya memungkinkan difusi gas berlangsung lebih efektif.

Seiring pertumbuhan, insang dan sirip ekor berangsur-angsur menghilang, sementara paru-paru sederhana mulai berkembang. Pada saat metamorfosis, berudu mulai naik ke permukaan air untuk mengambil napas, menandai transisi dari sistem pernapasan larva ke sistem pernapasan katak dewasa.




(bai/aau)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

detikNetwork