Menjenguk Owa Gollum yang Dulu Kurus Kering, Kini Siap Pra-Rilis

Menjenguk Owa Gollum yang Dulu Kurus Kering, Kini Siap Pra-Rilis

Riani Rahayu - detikKalimantan
Jumat, 21 Nov 2025 05:58 WIB
Kondisi terbaru owa bernama Gollum setelah menjadlani perawatan di PPS Longsam, Berau, Kaltim.
Kondisi terbaru owa bernama Gollum setelah menjadlani perawatan di PPS Longsam, Berau, Kaltim. Foto: dok Istimewa
Berau -

Setelah empat bulan menjalani perawatan intensif, owa bernama Gollum di Pusat Penyelamatan Satwa (PPS) Longsam, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur (Kaltim) kini menunjukkan perkembangan signifikan. Satwa dilindungi ini siap memasuki tahap baru rehabilitasi, yaitu dipindahkan ke pulau pra rilis.

Sebelumnya Gollum dipelihara masyarakat dalam waktu cukup lama. Gollum lalu diserahkan ke pihak konservasi dalam kondisi yang cukup memprihatinkan hingga membuat petugas sempat kebingungan mengidentifikasi jenisnya.

"Gollum ini beda dari owa pada umumnya. Waktu ditemukan dia dipelihara di kandang ayam bertahun-tahun, dan benar-benar enggak punya bulu sama sekali. Pemiliknya pun enggak tahu ini apa," ujar Direktur Conversation Action Network (CAN) Borneo Paulinus Kristianto kepada detikKalimantan, Kamis (20/11/2025).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penampilan Gollum saat datang disebut menyerupai karakter Gollum di film The Lord of the Rings, yaitu kurus, tanpa bulu, dan kulit mengerut. Tim awalnya menduga ia terkena penyakit kulit scabies, namun saat sampel kulit diambil, namun hasilnya nihil.

"Saat dites, tidak ada temuan bakteri, tidak ada penyakit kulit pada umumnya, akhirnya kami telisik lebih jauh mengambil tes darah dan lainnya," jelasnya.

Setelah pemeriksaan lanjutan, ditemukan bahwa Gollum mengalami malnutrisi berat dan dehidrasi. Membuat kulitnya kendor dan tubuhnya tampak sangat kurus.

"Setelah dilakukan perawatan, barulah Gollum ini sudah terlihat seperti owa. Makan normal, skor tubuhnya sudah naik, dan berat badan juga bertambah," tambahnya.

Sikap Owa Gollum juga sudah menunjukkan perubahan dan berani dengan animal keeper yang menjaganya. Bahkan sudah bisa berinteraksi dengan owa lainnya.

"Dia sudah bisa berinteraksi dengan owa lainnya, tapi terlihat bahwa Gollum itu belum percaya diri saat berinteraksi dengan owa lain. Misalnya kalau ada owa yang mendekat ke samping kandangnya, dia lari ke pojok, kalau animal keeper yang datang dia mau," tuturnya.

Dipindahkan ke Pulau

Melihat perkembangannya, CAN Borneo memutuskan Gollum siap memasuki tahap lanjutan. Yaitu ke tahap habituasi dan pra-kondisi.

"Setelah empat bulan dirawat, sekarang saatnya Gollum naik proses berikutnya. Dia akan pindah ke pulau pra rilis agar bisa membentuk grup dengan owa lain," katanya.

Tahap pra rilis menjadi penentu apakah Gollum dapat membangun kepercayaan diri. Berbaur dengan kelompok, dan pada akhirnya kembali dilepasliarkan ke habitat alaminya.

"Kita optimis Gollum bisa menjadi bagian keluarga owa lainnya sehingga nanti dia bisa dilepasliarkan," tutupnya.

Diberitakan sebelumnya, Paulinus mengungkapkan kondisi Gollum sangat mengkhawatirkan. Hal itu terungkap setelah owa endemik Kalimantan ini menjalani pemeriksaan body condition scoring (BCS) atau pengecekan status gizi dan kesehatan hewan.

"Saat kita melakukan body scoring memang di bawah rata-rata. Satu, dia kurus ya, mengindikasikan malnutrisi, kemudian yang kedua, tidak ada bulu sama sekali, maka itu dia disebut Gollum," ujarnya, Selasa (27/5/2025).

Senada disampaikan oleh dr Moscatia Muda, salah satu dokter yang merawat Gollum, bahwa hasil BCS memang malnutrisi. Penilaian skor Gollum berada di urutan terendah yaitu skala 1.

"Gollum ini masuk paling bawah, jadi dari 1-5 skalanya 1 (sangat kurus)," bebernya.

Meski begitu selama 3 minggu perawatan dengan nutrisi dan vitamin, Gollum telah menunjukkan perkembangan. Mulai dari kondisi kulitnya yang mulai membaik, hingga skor BCS yang mulai meningkat.

"Kalau sekarang BCS-nya mulai menuju ke (skala) 2, untuk usianya sekitar 8-10 tahun, sudah beranjak dewasa. Seharusnya berat badannya di sekitar 4 atau 5 kg, tetapi karena kondisinya ini beratnya hanya 3 kg, itu yang diusahakan," pungkasnya.

Halaman 3 dari 3


Simak Video "Menjelajahi Keindahan Alam di Labuan Cermin dan Menikmati Panorama di Berau "
[Gambas:Video 20detik]
(bai/bai)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads