Nama badak Kalimantan mungkin kurang dikenal daripada badak Sumatera maupun badak Jawa. Satwa ini termasuk langka, bahkan disebut sudah di ambang kepunahan.
Dalam artikel ini akan kita ulas apa itu badak Kalimantan, lengkap dengan klasifikasi, ciri-ciri dan perbedaan dengan badak lain, dan populasinya kini.
Klasifikasi Badak Kalimantan
Dikutip dari situs World Wildlife Fund (WWF), badak Kalimantan memiliki nama ilmiah Dicerorhinus sumatrensis harrissoni. Dari nama tersebut dapat diketahui badak ini adalah subspesies dari badak Sumatera (Dicerorhinus sumatrensis).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Badak Sumatera memiliki tiga subspesies, yaitu:
- Dicerorhinus sumatrensis harrissoni yang hidup di Borneo (Kalimantan)
- Dicerorhinus sumatrensis lasiotis yang hidup di wilayah Nepal, Bangladesh, Myanmar)
- Dicerorhinus sumatrensis sumatrensis yang hidup di Sumatera dan Semenanjung Malaya).
Dikutip dari Animal Diversity, berikut ini klasifikasi atau taksonomi dari badak Kalimantan:
- Famili: Rhinocerotidae
- Genus: Dicerorhinus
- Spesies: Dicerorhinus sumatrensis
- Subspesies: Dicerorhinus sumatrensis harrissoni
Ciri-ciri Badak Kalimantan
Karena badak Kalimantan merupakan bagian dari badak Sumatera, maka ciri-cirinya pun tak jauh berbeda. Namun ada beberapa hal yang sedikit membedakan.
Berikut ciri-ciri badak Kalimantan yang dirangkum dari situs Pemprov Kalimantan Timur dan penelitian berjudul Komparasi Anatomi Skelet Kepala Badak Kalimantan (Dicerorhinus sumatrensis harrissoni) Dengan Badak Sumatera (Dicerorhinus sumatrensis sumatrensis) oleh Deanty Chairunnisa:
- Ukuran tubuh lebih kecil. Berat tubuhnya hanya sekitar 350-370 kg, atau setengah dari berat badak Sumatera yang bisa mencapai 600-700 kg.
- Ukuran kepala lebih kecil. Volume cavum cranii (rongga otak) sebesar 610 ml, lebih kecil dibandingkan badak sumatera.
- Badak Kalimantan memiliki dua cula, yaitu cranial dan caudal khas dari genus Dicerorhinus. Cula ini bertaut pada os nasale dan os frontale yang berpermukaan kasar.
- Berambut di lipatan kulit, terutama pangkal paha, pinggang, pangkal kaki depan, bahu.
- Habitat: hutan hujan tropis, hutan pegunungan lumut, tepi hutan, dan hutan sekunder. Mereka lebih suka kondisi hutan lebat yang masih utuh.
- Badak termasuk hewan browser. Mereka makan daun, ranting, dan pucuk pohon. Sehari bisa makan lebih dari 50 kg tumbuhan.
- Mereka suka hidup menyendiri, terutama karena sifat teritorial dan rendahnya tingkat kelahiran. Mereka menandai wilayah dengan urinasi dan defekasi.
- Daya jelajah badak jantan lebih dari 30 km, sementara betina sekitar 20 km.
Populasi Badak Kalimantan
Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq beberapa waktu lalu menyuarakan kekhawatiran itu saat kunjungan ke Kebun Binatang Surabaya, Rabu (7/5/2025), Menurutnya, badak Kalimantan hanya tersisa dua ekor di Kalimantan Timur. Keduanya sama-sama betina.
"Kita memiliki badak Kalimantan. Namanya Badak Mahakam Hulu. Ini juga sedunia itu cuma ada dua ekor," kata Hanif kepada wartawan saat itu.
Satu ekor di antaranya telah berhasil diamankan oleh Kementerian Lingkungan Hidup. Sedangkan satu ekor lainnya masih hidup di alam liar, namun berada di luar kawasan taman nasional sehingga sangat rentan terhadap ancaman.
Baca juga: Bekantan, Si Hidung Besar dari Kalimantan |
(bai/sun)