Kenapa Kalimantan Tak Pernah Diguncang Gempa Besar? Ini Penjelasan Ilmiahnya

Kenapa Kalimantan Tak Pernah Diguncang Gempa Besar? Ini Penjelasan Ilmiahnya

Nadhifa Aurellia Wirawan - detikKalimantan
Sabtu, 12 Apr 2025 14:01 WIB
Foto udara suasana Taman Hutan Hujan Tropis Indonesia (TH2TI) di Perkantoran Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan, Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Minggu (28/07/2024). TH2TI yang memiliki koleksi 50 ribu pohon dengan luas lahan tanam mencapai 90 hektare tersebut merupakan upaya pemerintah setempat untuk mempertahankan kebaradaan tanaman hutan endemik dan menjadi percontohan pembangunan hutan kota berkelanjutan (forest city) di Ibu Kota Nusantara (IKN). ANTARA FOTO/Bayu Pratama S/Spt.
Kalimantan. Foto: ANTARA FOTO/BAYU PRATAMA S
Samarinda -

Indonesia dikenal sebagai salah satu negara paling rawan gempa di dunia. Letaknya yang berada di kawasan Cincin Api Pasifik (Ring of Fire) membuat sebagian besar wilayahnya rentan terhadap aktivitas seismik. Namun, di tengah dominasi zona-zona rawan bencana ini, ada satu wilayah yang dikenal cukup tenang secara geologis: Kalimantan.

Jika diamati, Kalimantan hampir tidak pernah mengalami gempa besar. Tidak seperti Sumatera, Jawa, atau Sulawesi yang kerap diguncang gempa kuat, Kalimantan cenderung aman dari aktivitas tektonik yang merusak.

Apa sebenarnya alasan di balik "ketenangan" geologis Kalimantan ini? Berikut penjelasan ilmiahnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lokasi Jauh dari Zona Subduksi

Menurut BMKG, Kalimantan merupakan satu-satunya pulau di Indonesia dengan tingkat aktivitas kegempaan yang relatif paling rendah. Hal ini disebabkan oleh posisi geografis Kalimantan yang jauh dari zona subduksi aktif, yaitu pertemuan lempeng tektonik yang sering menjadi sumber gempa besar.

Sementara wilayah seperti Sumatera, Jawa, dan Sulawesi berada di dekat zona subduksi, Kalimantan terletak di atas Lempeng Eurasia yang stabil.

Alasan utama mengapa Kalimantan jarang mengalami gempa besar adalah karena lokasinya yang jauh dari zona subduksi. Zona subduksi adalah pertemuan lempeng bumi yang saling bertumbukan dan saling menekan ke bawah, sehingga menghasilkan energi yang dapat memicu gempa.

Di Indonesia, zona subduksi seperti ini sering ditemui di sepanjang pantai barat Sumatera, selatan Jawa, hingga utara Sulawesi dan Maluku.

Sementara itu, Kalimantan berada di atas Lempeng Eurasia yang relatif stabil. Tidak ada batas lempeng utama yang aktif di bawah atau dekat wilayah ini. Oleh karena itu, pergerakan lempeng di sekitar Kalimantan tidak menghasilkan tekanan besar yang bisa memicu gempa bumi dengan magnitudo tinggi.

Blok Mikro-Kontinental Stabil

Secara geologis, Kalimantan merupakan bagian dari Blok Sunda, yaitu suatu mikro-lempeng atau blok tektonik yang relatif stabil. Wilayah ini tidak memiliki banyak sesar aktif (patahan bumi yang masih bergerak) seperti yang ada di Pulau Jawa atau Sumatera.

Menurut para ahli dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), struktur batuan dan lempeng di bawah Kalimantan cukup tua dan sudah "dingin" secara geologi. Artinya, aktivitas di bawah permukaan tanahnya sudah tidak aktif secara tektonik, sehingga tidak mudah terjadi pelepasan energi dalam bentuk gempa bumi.

Risiko Gempa Kalimantan Tetap Ada, tapi Sangat Rendah

Meski Kalimantan dianggap sebagai salah satu wilayah paling aman dari gempa di Indonesia, bukan berarti wilayah ini benar-benar bebas risiko.

Beberapa gempa kecil tercatat pernah terjadi, terutama di wilayah perbatasan Kalimantan Utara dan Sabah, Malaysia. Namun, magnitudonya sangat rendah dan biasanya tidak dirasakan oleh penduduk.

Pusat Studi Gempa Nasional (Pusgen) juga mengklasifikasikan Kalimantan sebagai wilayah dengan zona resiko gempa rendah hingga sangat rendah. Oleh karena itu, banyak ahli menilai Kalimantan sebagai zona ideal untuk pembangunan jangka panjang, salah satunya sebagai lokasi Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.

Salah Satu Faktor IKN Dipilih di Kalimantan

Pemilihan Kalimantan Timur sebagai lokasi IKN tidak terlepas dari pertimbangan mitigasi bencana. Pemerintah dan para ahli geologi menilai bahwa wilayah ini minim resiko gempa bumi besar, tsunami, hingga letusan gunung berapi.

Faktor keamanan inilah yang menjadi salah satu alasan strategis untuk memindahkan pusat pemerintahan Indonesia ke Kalimantan. Dengan stabilitas geologi yang tinggi, pembangunan infrastruktur di wilayah ini diharapkan lebih aman dan tahan lama dibandingkan di wilayah rawan bencana.

Itu dia alasan ilmiah mengapa Kalimantan tidak pernah mengalami gempa besar. Semoga bermanfaat.




(des/des)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads