Pencemaran lingkungan dikeluhkan warga Tarakan di sekitar PT Phoenix Resource International. Diduga pencemaran itu disebabkan limbah dari perusahaan kertas tersebut. Pihak perusahaan pun buka suara dan menjelaskan penyebab air di sungai terdekat menghitam.
Dari pantauan tim detikKalimantan, air di sekitar lokasi berwarna hitam dan menguarkan aroma kimia yang menyengat. Tim juga mengambil sampel air menggunakan botol air mineral berkapasitas 1 liter.
Humas PT Phoenix Resource International menjelaskan tentang dugaan pencemaran itu. Dia menyebutkan video yang beredar sudah terjadi cukup lama, bukan baru-baru ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Eko membenarkan saat ini pipa pembuangan perusahaan mengalirkan air ke sungai yang kemudian bermuara ke laut. Namun, ia menegaskan air limbah sudah melalui proses pengolahan sebelum dibuang.
Terkait warna hitam yang terlihat dalam video, Eko menjelaskan bahwa hal itu disebabkan oleh senyawa lignin, getah alami yang dihasilkan dari proses pengolahan kayu dalam produksi bubur kertas.
"Lignin inilah yang mengakibatkan warna air menjadi hitam. Tapi sekarang kondisinya jauh lebih jernih dibandingkan saat awal uji coba," ungkapnya kepada detikKalimantan, Rabu (26/3/2025).
Terkait kekhawatiran masyarakat soal warna, bau, dan suhu air yang diduga terkontaminasi, Eko menambahkan anggapan tersebut keliru. Menurutnya, air di sekitar tetap layak digunakan untuk kebutuhan luar.
"Warna gelap ini mirip seperti air di lahan gambut yang biasanya tetap layak untuk kebutuhan MCK. Parameter airnya tidak seburuk yang dibayangkan orang," jelas Eko.
Suhu air juga terasa hangat, awalnya diduga karena masuknya limbah ke aliran sungai. Namun, Eko menyebut bahwa itu berasal dari proses pendinginan mesin.
"Kami menyedot air laut untuk mendinginkan mesin, lalu mengalirkannya kembali. Proses ini membuat air menjadi hangat," katanya.
Eko mengakui memang masih ada bau kimia yang cukup menyengat di lokasi. Namun, ia menegaskan perusahaan masih berupaya meminimalkannya.
"Kami sedang dalam masa uji coba untuk mengurangi bau, dan ini akan terus kami perbaiki dalam 6 bulan ke depan," tegasnya.
Pihak PT Phoenix Resource International berkomitmen untuk memenuhi baku mutu air limbah dalam jangka waktu yang diberikan. Eko juga menyampaikan terima kasih atas kesempatan untuk klarifikasi langsung kepada masyarakat.
"Kami terus berusaha agar semua aspek menjadi lebih baik dan berada di bawah ambang batas baku mutu. Kami mengapresiasi koordinasi ini sehingga kami bisa menjelaskan secara terbuka dan mencegah munculnya anggapan negatif yang tidak berdasar," tuturnya.
(des/des)