Fase kedua pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) segera dimulai. Rapat Pre-Construction Meeting (PCM) dilakukan. Pertemuan tersebut juga merupakan tanda dimulainya kontrak pekerjaan fisik baru di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN.
"Kami akan memulai pekerjaan fase kedua pembangunan IKN. Akhir bulan (Juni) ini akan diumumkan pelelangan untuk pembangunan yang jauh lebih besar," ujar Kepala Otorita IKN Basuki Hadimuljono dalam keterangan tertulis, Jumat (20/6/2025).
Basuki mengatakan PCM diselenggarakan untuk menyepakati metodologi kerja, penataan lalu lintas proyek, serta koordinasi teknis lintas sektor sebelum kegiatan konstruksi dimulai. Forum ini menjadi ruang penting untuk memitigasi potensi masalah di lapangan dan memastikan kelancaran proses pembangunan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya membayangkan pasti akan sangat padat. Jadi memang harus bekerja sebagai satu tim, berkolaborasi dan bersinergi," imbuhnya.
Dalam arahannya, Basuki, menekankan standar tinggi yang harus dijaga dalam pembangunan, khususnya dalam aspek kualitas, keberlanjutan lingkungan, dan estetika. Basuki juga menyoroti pentingnya menjaga kawasan riparian (sempadan sungai), memperhatikan risiko banjir, serta disiplin dalam pengelolaan waktu kerja.
"Perlu diingat proyek ini dimulai pada musim hujan dan hanya memiliki waktu pelaksanaan sekitar enam bulan hingga Desember," tegasnya.
Dia mengimbau agar distribusi material di area KIPP IKN harus teratur dan jangan sampai merusak infrastruktur yang telah terbangun. Kedisiplinan dalam operasional batching plant juga penting, termasuk kebersihan truk dan kepatuhan terhadap aturan over dimension over loading (ODOL/kelebihan muatan) di jalan nasional.
"Truk harus bersih, tidak boleh kocar-kacir. Khususnya dari batching plant, kalau masih brutal, saya akan tutup. Juga untuk pengangkutan material, tidak boleh ODOL. Disposal harus ditutup dengan terpal, dan sisa material harus dibersihkan dari lingkungan kerja," pungkasnya.
(des/des)