Round-up

Bawa Parang-Airsoft Gun, Belasan WNA Bikin Gaduh di Kalimantan

Tim detikKalimantan - detikKalimantan
Selasa, 16 Des 2025 08:46 WIB
Sajam yang digunakan WN China dalam penyerangan di Ketapang. Foto: Dok. Istimewa
Ketapang -

15 Warga Negara Asing (WNA) asal China membuat gaduh di Ketapang, Kalimantan Barat (Kalbar). Mereka bahkan berani unjuk senjata tajam berupa parang hingga airsoft gun dan melakukan perusakan.

Mereka diduga melakukan perusakan hingga penyerangan di kawasan perusahaan pertambangan emas PT Sultan Rafli Mandiri (PT SRM), Kabupaten Ketapang. Setidaknya lima anggota TNI diserang dan dua kendaraan perusahaan dirusak oleh WNA tersebut.

Chief Security PT SRM, Imran Kurniawan membenarkan adanya kejadian ini. Ia menjelaskan, penyerangan terjadi di Desa Pemuatan Batu, Kecamatan Tumbang Titi, Kabupaten Ketapang, pada Minggu (14/12/2025) pukul 15.40 WIB.

"Dalam aksi penyerangan ini, satu mobil dan sepeda motor perusahaan kami dirusak oleh WN China," kata Imran kepada detikKalimantan.

Berdasarkan informasi di lapangan, penyerangan ini bermula saat empat WN China diduga menerbangkan drone di atas area PT SRM. Pada Minggu (14/12/2025) pukul 15.30 WIB, warga sipil yang menjadi anggota pengamanan di PT SRM atas nama Iwan sedang melaksanakan tugas jaga.

Iwan kemudian melihat ada aktivitas penerbangan drone di sekitar PT SRM. Iwan pun langsung melakukan pengejaran ke titik pilot drone itu.

Saat bersamaan, ada lima anggota TNI di lokasi dekat pos jaga. Lima anggota TNI ini memang sedang dalam kegiatan Latihan Dalam Satuan (LDS) di PT SRM.

Pada saat bersamaan, lima anggota TNI dari Batalyon Zeni Tempur 6/Satya Digdaya (Yonzipur 6/SD) Anjungan yang ada di lokasi ikut melakukan pengejaran terhadap pilot drone.

Lima anggota TNI ikut melakukan pengejaran tanpa perbekalan senjata bersama Iwan. Mereka menggunakan satu mobil milik perusahaan dan sepeda motor milik karyawan PT SRM.

"Saat anggota pengamanan kami mengejar pilot drone, lima anggota Yonzipur 6/SD yang ada di lokasi kejadian karena mereka sedang dalam kegiatan LDS (latihan dasar satuan) di PT SRM. Jadi total ada enam yang mengejar pilot drone," beber Imran.

Kemudian, pada pukul 15.40 WIB, sekitar 300 meter dari pintu PT SRM, Iwan dan anggota TNI mendapati empat orang WN China. Salah satu dari mereka sedang menerbangkan drone.

"Saat anggota pengamanan kami dan anggota TNI turun dari kendaraan, tiba-tiba datang sebelas WN China lainnya. Mereka membawa empat bilah sajam dan airsoft gun serta alat setrum," kata Imran.

Para WN China ini, kata Imran, langsung melakukan penyerangan terhadap enam anggota menggunakan senjata tajam (sajam). Mobil dan motor yang digunakan turut dirusak.

Dikarenakan kalah jumlah dan menghindari benturan, anggota yang melakukan pengejaran langsung berlari menuju area perusahaan.

"Yang jelas, kejadian ini terjadi setelah pihak kami mengejar pilot atau orang yang menerbangkan drone. Motif menerbangkan drone atau penyerangan belum diketahui," ujar Imran.

Akibat kejadian ini, pihak perusahaan mengalami kerugian berupa kerusakan berat pada mobil dan sepeda motor milik PT SRM. Satu sajam milik WN China diamankan anggota pengamanan.

Pihak perusahaan kemudian menghubungi pihak Polsek Tumbang Titi. Tak lama ada anggota polsek yang datang untuk mendalami kejadian. Hingga saat ini belum diketahui motif dari penerbangan drone dan penyerangan itu.

"Anggota pengamanan kami sudah mengamankan satu sajam sebagai barang bukti. Kami pun sudah menghubungi pihak Polsek Tumbang Titi. Sudah ada anggota polsek yang datang untuk mendalami kejadian," ujar dia.

Sebilah sajam berupa parang beserta sarungnya diamankan petugas keamanan. Kapolres Ketapang AKBP Muhammad Harris mengatakan, saat ini pihaknya masih melakukan klarifikasi ke pihak-pihak terkait.

"Sementara masih kami klarifikasi terlebih dulu dengan pihak-pihak terkait untuk berita tersebut," jelas Harris kepada detikKalimantan, Senin (15/12/2025).



Simak Video "Video: 15 WN China Serang Warga Sipil-5 TNI, Awalnya Terbangkan Drone"

(aau/aau)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork