Penyidik Unit Reskrim Polsek Sandai, Ketapang, Kalimantan Barat (Kalbar) masih belum menangkap lansia 70 tahun yang diduga memperkosa remaja 13 tahun hingga hamil dan melahirkan. Polisi masih menunggu hasil tes sampel DNA untuk pembuktian dugaan tersebut.
Kapolsek Sandai Iptu Franciscus Edwin mengatakan saat ini memang belum ada penetapan tersangka. Menurut dia, penetapan tersangka dapat dilakukan setelah semua alat bukti terkumpul.
"Penetapan tersangka dapat dilakukan setelah hasil tes DNA diterima dan dianalisis, kemudian dikaitkan dengan alat bukti lain yang telah dikumpulkan penyidik," kata Edwin, Minggu (14/12/2025).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia melanjutkan, jika hasil pemeriksaan dan gelar perkara memenuhi unsur adanya pemerkosaan, maka kasus yang sudah dilaporkan ini akan langsung ditingkatkan untuk penetapan tersangka.
"Apabila hasil tersebut telah memenuhi unsur penyidik dapat menetapkan tersangka sesuai ketentuan hukum yang berlaku," jelasnya.
Sebagaimana diketahui, korban dan pelaku merupakan tetangga. Korban tidak memiliki WC di rumahnya, sehingga kerap menumpang di rumah pelaku. Hal ini diduga dimanfaatkan pelaku untuk memperkosa korban hingga berulang kali. Akibatnya, korban hamil hingga melahirkan.
"Pelaku merupakan tetangga korban. Sedangkan korban, di rumahnya tidak ada WC. Pelaku memanfaatkan kesempatan saat korban menumpang ke WC rumah pelaku," jelas kuasa hukum korban, Jakaria Irawan.
Ia mengaku sangat prihatin dengan kejadian yang menimpa kliennya ini. Ia juga mendesak kepolisian segera menangkap pelaku. Karena hingga korban melahirkan, pelaku belum ditangkap dan dijadikan tersangka.
"Kami sangat prihatin dan mengutuk keras kejahatan ini. Korban masih anak-anak dan kini telah melahirkan. Kami meminta polisi segera bertindak dan menangkap terduga pelaku," tegas Jakaria.
Untuk membantu kepolisian, kata dia, pihaknya siap menghadirkan seluruh bukti pendukung agar perkara tersebut segera naik ke tahap penyidikan.
Simak Video "Video: Arus Balik Lebaran di Pelabuhan Ketapang Menuju Bali Masih Ramai"
[Gambas:Video 20detik]
(bai/bai)
