Bekerja di luar negeri bukan barang baru bagi Dewi Astutik alias Paryatin (43). Sebelum akhirnya ditangkap karena menjadi buron kasus narkoba, Dewi asal Ponorogo dikenal lama jadi pekerja migran Indonesia (PMI) atau TKW hingga sempat mengajar bahasa. Namun, Dewi akhirnya beralih pekerjaan ke dunia kriminal seperti scammer online hingga banting setir jadi bandar sabu.
Hal itu diungkapkan Badan Narkotika Nasional (BNN) usai Dewi berhasil dipulangkan ke Indonesia. Dewi ditangkap di Sihanouk Ville, Kamboja pada Senin (1/12) setelah masuk jadi daftar pencarian orang (DPO) atau buron red notice Interpol sejak Oktober 2024.
Selain dari BNN, riwayat pekerjaan Dewi juga diketahui dari tetangga hingga suaminya di Ponorogo. Mereka pun mengaku kaget dan tak menyangka Dewi alias Paryatin ternyata punya rekam jejak kriminal serius sampai ke negara orang.
Ibu Rumah Tangga Biasa yang Jadi TKW
Dilansir detikJatim, Dewi alias Paryatin tercatat pernah tinggal di Dusun Sumber Agung, Desa/Kecamatan Balong, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur. Ketua RT setempat, Purnomo, mengatakan warga tidak pernah tahu pasti apa pekerjaan Paryatin. Mereka hanya tahu bahwa Paryatin kerap bekerja di luar negeri. Paryatin juga diketahui telah menikah dengan pria dari Dusun Sumber Agung dan sempat tinggal di sana selama tidak bekerja.
"Nama aslinya kan Paryatin, tujuan kerja selama ini dari rumah tidak ada yang tahu, tidak ada pamit yang jelas. Cuma ya berangkat lagi (ke luar negeri). Kalau kejelasan itu yang tahu mungkin suami," ungkapnya, Rabu (3/12/2025).
Ketika ditunjukkan foto terbaru Dewi Astutik, Purnomo membenarkan bahwa wanita dalam foto itu sebenarnya Paryatin. Selama berada di rumah, Paryatin dikenal sebagai ibu rumah tangga biasa.
"Pas di rumah kerja apa Paryatin? Ya ibu rumah tangga, sibuk ngurus anak. Anak kecil-kecil. Di sini masuk 2009 sampai 2013 terus ke Taiwan, anak usia 2 atau 3 tahun berangkat ke Taiwan," lanjutnya.
Mbah Misiyem, salah satu tetangga, mengatakan terakhir kali bertemu Dewi alias Paryatin pada Lebaran 2023. Saat itu, menurutnya, Dewi berpamitan ke Kamboja untuk bekerja.
"Waktu itu pamitnya habis Lebaran, bilangnya mau kerja ke Kamboja. Saya sempat tanya kok jauh sekali, dia jawab di rumah nggak ada kerjaan. Saya juga tanya suaminya ditinggal gimana, dia bilang nggak apa-apa," imbuh Misiyem.
Sementara itu, sang suami yang bernama Sarno hingga kini masih tinggal di Ponorogo. Ia bekerja serabutan. Sarno mengaku tak tahu-menahu tentang aksi istrinya menjadi bandar narkoba. Katanya, terakhir kali Dewi alias Paryatin pamit ke Taiwan.
"Sebelum puasa tahun 2024, pamitnya ke rumah bosnya yang dulu di Taiwan. Sudah itu nggak tahu ke mana-mana," kata Sarno kepada detikJatim, Rabu (3/12/2025).
Sarno mengakui memang sempat ada komunikasi dengan sang istri, tapi itu pun jarang sekali. Menurutnya, Paryatin hanya menanyakan kabar anak dan mengirim uang.
"Waktu awal-awal berangkat dulu, ngomongin tanya kabar anak. Meneleponnya sebulan sekali. Selama kerja kirim uang buat anak, jajan anak gitu aja," lanjutnya.
Simak Video "Video: Ini Peran Dewi Astutik di Jaringan Narkoba Internasional"
(des/des)