NM (29) ditemukan tak bernyawa di Jalan Trans Kalimantan di Kabupaten Pulang Pisau (Pulpis), Kalimantan Tengah (Kalteng) pada Senin (12/5/2025) silam. Ia diketahui dibunuh dan dibuang oleh pacarnya sendiri, Alvaro Jordan, dalam kondisi mengandung.
Kini terungkap fakta baru dalam persidangan, bahwa NM diduga sering mengalami kekerasan. Hal tersebut diungkap oleh ayah korban, Syafrudin dalam sidang perkara di Pengadilan Negeri (PN) Palangka Raya, agenda pemeriksaan saksi bersama Hakim Ketua, Yudi Eka Putra.
Syafrudin menerangkan dirinya menerima laporan dari teman-teman NM bahwa putrinya dan Alvaro sering bertengkar hingga mengalami kekerasan fisik. Informasi tersebut ia terima usai peristiwa penemuan jasad NM.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Setelah meninggal jadi ada keterangan dari kawan-kawannya, almarhum sering bertengkar dengan pacarnya," ceritanya di hadapan hakim, Senin (6/10/2025).
"Korban katanya juga sering mengalami kekerasan fisik. Info itu saya dapat usai kejadian," lanjut Syafrudin.
Syafrudin juga sempat melihat siku tangan NM nampak lebam membiru. Ia meyakini melihat tanda kekerasan itu sekitar seminggu sebelum jasad NM ditemukan di Pulang Pisau.
"Ya tangan yang biru itu seminggu sebelum penemuan. Itu kelihatan di sini (ayah korban mencontohkan sambil menunjuk ke siku bagian dalam)," terangnya.
Selain itu, Syafrudin juga menerangkan sekitar dua minggu sebelum jasad NM ditemukan di Pulang Pisau, ekspresi wajah putrinya itu nampak murung. Ia juga menerangkan NM menjadi lebih tertutup pada orang tuanya.
"Setelah korban kenal dengan pelaku itu tertutup dengan kita," ujarnya.
Syafrudin pun tidak mengetahui bahwa NM telah berpacaran dengan Alvaro. Bahkan, Syafrudin mengaku tidak tahu kalau anaknya tersebut tengah mengandung.
"Aku bahkan tidak tahu kalau dia hamil. Taunya ya setelah jasadnya diotopsi itu," terangnya.
Sekedar mengingat kembali, kasus pembunuhan NM terungkap saat jasadnya ditemukan di pinggir jalan. Ditemukan tanda kekerasan pada tubuh NM yang tengah hamil sekitar 4 bulan. Setelah dilakukan penyelidikan lebih mendalam, Alvaro ditetapkan sebagai tersangka.
Diketahui pembunuhan berawal dari cekcok keduanya lantaran NM cemburu Alvaro ketahuan selingkuh. Cekcok sudah dimulai pada Jumat (9/5), kemudian berlanjut hingga Sabtu (10/5). Mereka cekcok di sebuah kamar kos di daerah Palangka Raya.
Alvaro kemudian mencekik dan membekap NM hingga tak bernyawa. Panik, Alvaro pun mencari cara untuk menghilangkan jejak dan membuang mayat NM. Mayatnya kemudian dibuang di wilayah Pulang Pisau, kemudian ditemukan masyarakat. Alvaro kemudian kabur ke Jogja, namun akhirnya jejaknya tertangkap polisi.
(aau/aau)