Klarifikasi Ria Norsan soal Kabar Minta Perlindungan Prabowo

Klarifikasi Ria Norsan soal Kabar Minta Perlindungan Prabowo

Ocsya Ade CP - detikKalimantan
Jumat, 26 Sep 2025 21:03 WIB
Ria Norsan (kanan) menerima KTA Partai Gerindra dari Sekjen Ahmad Muzani
Foto Gubernur Kalbar Ria Norsan memegang KTA, menjabat tangan Sekretaris Gerindra Ahmad Muzani. Foto: Istimewa
Pontianak -

Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar), Ria Norsan saat ini masih menjadi saksi dalam kasus dugaan korupsi proyek jalan pada Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Mempawah. Ia beberapa kali diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai saksi.

Belum lama ini, tersiar kabar kalau Norsan meminta perlindungan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto. Hal ini kemudian dibantah oleh Norsan.

Ia menjelaskan pertemuannya dengan Prabowo murni terkait urusan politik menjelang Pilkada, jauh sebelum dirinya menjabat Gubernur Kalbar.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Berita soal saya menghadap Prabowo itu simpang siur. Pertemuan di Hambalang waktu itu membicarakan ketahanan pangan dan program pemerintahan. Jadi bukan untuk minta pembelaan," kata Norsan saat diwawancara, Jumat (26/9/2025).

Ia bercerita sebelum menjadi Gubernur Kalbar, Norsan sempat menjadi Ketua DPD Golkar Kalbar. Namun sejak memantapkan diri mau maju Pilkada Kalbar, dia mengaku dikeluarkan dari Golkar.

Artinya, Norsan tidak berhak maju pilkada menggunakan perahu Golkar. Kebetulan, kata Norsan, ada yang menawarkan dirinya untuk maju dari jalur dukungan PDIP, Hanura, dan PPP.

"Sebelum itu, setelah saya dikeluarkan dari Golkar, ada tawaran dari Gerindra waktu itu untuk meminta saya menjadi ketua di Kalbar sebelum Yuliansyah. Cuma saya bilang, nanti dulu, saya berjuang di Pilkada dulu, kalau saya menang pilkada, saya masuk. Kalau seandainya saya tidak menang, tidak (masuk). Santai saja menikmati hari tua," ungkap Norsan.

Karena Norsan menang Pilkada Kalbar, ia pun menepati janjinya dengan Gerindra. Dia kemudian diundang ke Hambalang, untuk menerima penyerahan KTA bersama depapan gubernur lainnya, termasuk Kalteng, Sumatera Utara, dan lainnya.

"Tapi waktu itu saya pas lagi sakit, tidak bisa hadir. Setelah itu saya dipanggil Sekretaris Gerindra Pak Ahmad Muzani untuk menerima penyerahan KTA Gerindra. Saya datang ke sana dan menerima KTA dan menyampaikan program ke depan," ucap Norsan.

Beberapa bulan kemudian, kata Norsan, beredar kabar kalau dia bergabung ke Gerindra untuk mengamankan posisinya yang saat ini terperiksa oleh KPK.

"Muncul lah berita ini. Kalau tak salah saya muncul tanggal 23 April 2025. Intinya saya ke Hambalang tidak minta pembelaan. Hanya membicarakan masalah ketahanan pangan, Program Astacita Presiden, MBG, KMP, Sekolah Rakyat dan Garuda. Sekaligus mengenalkan diri ke Pak Prabowo," tutupnya.




(aau/aau)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads