Ibu di Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim) tega menjual anaknya sendiri yang masih berusia 10 tahun ke pria hidung belang. Si ibu juga membiarkan ketika suaminya alias ayah tiri korban turut memperkosa korban.
Korban terpaksa menurut karena berbagai ancaman. Ibunya mengancam tidak akan lagi menyekolahkannya. Tak cuma di situ, si ibu juga menganiaya hingga mengancam membunuh.
"Iya korban diancam sama ibunya harus ngikutin apa yang disuruh ibunya kalau tidak korban diancam diberhentikan sekolah, dipukul bahkan hingga ancaman akan dibunuh," ungkap Ketua Tim Reaksi Cepat Perlindungan Perempuan dan Anak (TRC PPA) Kaltim Rina Zainun kepada detikKalimantan, Jumat (19/9/2025).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kasus ini terungkap setelah korban bercerita kepada gurunya di sekolah. Dia yang masih duduk di bangku kelas 3 SD mengaku sudah dijajakan oleh ibunya ke pria dewasa sejak masih kelas 1 SD.
"Korban bercerita bahwa dia melayani beberapa pria, mereka (pria hidung belang) langsung menghubungi ibunya, kemudian diantar ibunya hingga selesai. Itu dilakukan sejak kelas 1 sampai kelas 3 SD, dan terakhir dilakukan malam Jumat, 11 September 2025," kata Rina.
Ayah tiri korban termasuk salah satu pelaku. Ketika peristiwa terjadi, sang ibu juga melihat. Namun, dia diduga membiarkan anaknya diperkosa oleh suaminya.
"Korban juga mengatakan jika ayah tirinya juga melakukan hal yang sama. Itu sepengetahuan ibunya, bahkan ibunya pernah menyaksikan saat ayah tirinya melakukan hal tersebut," lanjutnya.
Setelah mendengar cerita tersebut, guru korban langsung membuat laporan ke TRC PPA Kaltim pada 12 September 2025. TRC PPA Kaltim kemudian menemui kroban 3 hari setelahnya.
"Benar, awal mula korban ini bercerita kepada gurunya, kemudian kami terima laporan pada 12 September. Dan pada 15 September kami bertemu korban," katanya.
Kasus ini juga dibawa ke Polresta Samarinda. TRC PPA Kaltim bersama guru dan korban datang ke Polresta pada Jumat (19/9) malam.
"Malam ini TRC PPA datang ke Polresta untuk buat laporan sebagai pelapor korban dan sudah BAP, ini masih bawa korban visum, setelah ini rencananya korban akan kita titipkan di rumah aman," lanjutnya.
(des/des)