Bocah perempuan berusia 10 tahun di Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim) diduga mengalami eksploitasi seksual yang dilakukan ibu kandung dan ayah tirinya. Korban dijual ke pria hidung belang sejak usai 7 tahun.
Semua itu terungkap setelah korban memberanikan diri menceritakan apa yang dialami kepada gurunya. Sehingga sang guru langsung mengadukan hal itu ke Tim Reaksi Cepat Perlindungan Perempuan dan Anak (TRC PPA) Kaltim.
"Benar, awal mula korban ini bercerita kepada gurunya, kemudian kami terima laporan pada 12 September. Dan pada 15 September kami bertemu korban," ujar Ketua TRC PPA Kaltim Rina Zainun kepada detikKalimantan, Jumat (19/9/2025).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kepada Rina, korban mengaku dimanfaatkan orang tuanya sejak duduk di kelas 1 sekolah dasar (SD). Terakhir pada 11 September 2025.
"Korban bercerita bahwa dia melayani beberapa pria, mereka (pria hidung belang) langsung menghubungi ibunya, kemudian diantar ibunya hingga selesai. Itu dilakukan sejak kelas 1 sampai kelas 3 SD, dan terakhir dilakukan malam Jumat, 11 September," terangnya.
Tak hanya itu, bahkan kekerasan seksual juga dilakukan ayah tirinya terhadap korban. Bahkan ibunya tahu, tetapi hanya membiarkan saja.
"Korban juga mengatakan jika ayah tirinya juga melakukan hal yang sama. Itu sepengetahuan ibunya, bahkan ibunya pernah menyaksikan saat ayah tirinya melakukan hal tersebut," jelasnya.
Korban mengungkapkan selama ini tak bisa menolak karena diancam oleh ibunya. Korban juga mengalami kekerasan fisik saat mencoba menolak.
"Iya korban diancam sama ibunya harus ngikutin apa yang disuruh ibunya kalau tidak korban diancam diberhentikan sekolah, dipukul bahkan hingga ancaman akan dibunuh," bebernya.
Saat ini bersama TRC PPA, korban melapor ke Polresta Samarinda. Selain itu, korban juga akan di tempatkan di rumah aman.
"Malam ini TRC PPA datang ke Polresta untuk buat laporan sebagai pelapor korban dan sudah BAP, ini masih bawa korban visum, setelah ini rencananya korban akan kita titipkan di rumah aman," pungkasnya.
(sun/des)