Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Piek Budyakto mengunjungi orang tua Prada Lucky Chepril Saputra Namo, anggota TNI yang tewas dianiaya di Nagekeo, Nusa Tenggara Timur (NTT). Ayah dan ibu Prada Lucky menyampaikan harapannya kepada Pangdam, salah satunya agar mendiang anak mereka tidak lagi difitnah.
Salah satu fitnah yang menyebar adalah terkait penyebab Prada Lucky dianiaya. Dilansir detikBali, keluarga membantah bahwa Prada Lucky disiksa hingga tewas karena suka sesama jenis alias gay.
"Itu tidak benar dan tidak terbukti. Adik saya itu selama ini laki-laki normal dan bergaul dengan siapa saja," tegas Lusy Namo, kakak Prada Lucky, ditemui detikBali di Asrama TNI Kuanino Kupang, NTT, Senin (11/8/2025).
Lusy menuding isu orientasi seksual ini tak berdasar dan diduga sengaja disebar pelaku untuk menutupi kasus penyiksaan terhadap adiknya. Lusy juga menegaskan adiknya tidak pernah tertangkap tangan sebagai LGBT. Kalau benar, pasti adiknya sudah diproses internal.
"Pastinya itu untuk menutupi aib mereka karena sudah siksa adik saya sampai meninggal. Ini kan tidak tertangkap tangan, mana buktinya? Kalau itu benar, kenapa saat itu tidak langsung diproses," ujarnya.
Ibu Lucky, Sepriana Paulina Mirpey, menangis histeris ketika Pangdam datang melayat. Dia sampai berlutut di hadapan Mayjen Piek dan menuntut keadilan bagi anaknya.
"Saya sayang tentara. Anak dan suami saya tentara, Bapak. Saya butuh keadilan, Bapak," ratapnya.
Simak Video "Video Keluarga Ungkap Ada Luka Sayat-Benturan di Tubuh Prada Lucky"
(des/des)