BNN Kaltim Gerebek Loket Narkoba di Samarinda, 94 Orang Ditangkap

BNN Kaltim Gerebek Loket Narkoba di Samarinda, 94 Orang Ditangkap

Muhammad Budi Kurniawan - detikKalimantan
Jumat, 01 Agu 2025 17:01 WIB
Puluhan penggunaan narkotika di Samarinda saat digiring ke kantor BNN Kaltim.
Puluhan penggunaan narkotika di Samarinda digiring ke kantor BNN Kaltim. Foto: Muhammad Budi Kurniawan/detikKalimantan
Samarinda -

Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) menggerebek dua gang yang menjadi loket peredaran narkoba di Jalan AM Sangaji, Samarinda. Dalam operasi yang dilakukan pada Kamis (31/7) malam itu, petugas mengamankan 94 orang, termasuk di antaranya 7 orang perempuan.

"Kami menerima banyak keluhan dari masyarakat, tokoh agama, dan tokoh adat terkait aktivitas peredaran narkoba di Gang 1 dan Gang 3. Mereka menyebut aktivitas jual beli narkoba di sana berlangsung hampir 24 jam," kata Kepala Seksi Intelijen BNNP Kaltim, AKP Dwi Wibowo Laksono, kepada wartawan, Jumat (1/8/2025).

Tim BNN yang datang ke lokasi mendapati para pengedar langsung kabur meloncat ke sungai. Namun sejumlah pembeli yang tidak mengetahui adanya penggerebekan tetap berdatangan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Yang jualan sudah lebih dulu loncat ke sungai. Tapi pembelinya tetap datang karena tidak tahu kalau sudah tidak ada penjual," ujarnya.

Petugas kemudian mengamankan seluruh orang yang datang ke lokasi untuk selanjutnya dilakukan tes urine. Hasilnya, seluruhnya dinyatakan positif menggunakan narkotika.

"Rata-rata mereka adalah pengguna. Sesuai arahan Kepala BNN RI, pengguna itu korban. Yang kami kejar sebenarnya pengedarnya," tegas Dwi.

BNN membawa para pengguna ke fasilitas rehabilitasi milik BNN di Tanah Merah untuk menjalani asesmen medis. Pemeriksaan ini dilakukan untuk menentukan apakah pengguna akan menjalani rawat jalan atau rawat inap, tergantung dari tingkat ketergantungannya.

"Kami ingin memutus pasar narkoba di sana. Kalau pembelinya tidak ada, tentu penjual juga tidak akan beroperasi," tambahnya.

Meski berhasil mengamankan puluhan pengguna, BNN mengakui belum menemukan barang bukti narkoba dalam operasi tersebut. Hal ini karena para pelaku utama sudah lebih dulu kabur dan lokasi persembunyian mereka memiliki sistem penjagaan ketat.

"Ada beberapa pos dan snipernya. Jadi ketika kami datang dari pinggir jalan saja, mereka sudah tahu dan langsung kabur," ungkap Dwi.

Menurut laporan warga, aktivitas jual beli narkoba di dua gang itu baru berlangsung sekitar satu bulan terakhir. Namun dalam waktu singkat, aktivitas tersebut dinilai sangat meresahkan.

"Ini termasuk pemain baru. Mereka bukan berasal dari lingkungan situ. Ada dugaan migrasi dari daerah lain," pungkasnya.




(des/des)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads