Tanda Tanya Motif Ayah di Samarinda Habisi Nyawa 2 Anak Balitanya

Round Up

Tanda Tanya Motif Ayah di Samarinda Habisi Nyawa 2 Anak Balitanya

Tim detikKalimantan - detikKalimantan
Minggu, 27 Jul 2025 08:00 WIB
Ilustrasi penemuan mayat bayi (Dok detikcom)
Ilustrasi anak meninggal. (Dok detikcom)
Samarinda -

Belum ada yang tahu pasti apa yang dipikirkan WA (24) ketika menghabisi nyawa dua anaknya yang masih balita. Karena aksinya langsung dipergoki sang nenek, WA ditangkap dalam waktu singkat.

Polisi mengungkap kondisi WA saat ditangkap. Kapolsek Sungai Kunjang AKP Yohanes Bonar Adiguna menyebut WA tampak murung dan lemas. Dia ditangkap tanpa perlawanan.

"(Diamankan) tanpa perlawanan, jadi saat diamankan pelaku ini seperti orang murung, lemas gitu saja," jelas Bonar, Sabtu (26/7/2025).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bahkan saat pemeriksaan pun, WA terus bungkam. Polisi masih kesulitan mendapatkan keterangan lengkap dari pelaku, terutama apa motifnya menyakiti anak-anaknya hingga tewas. Adapun dua korban yakni ZAM (3) dan AAK (4) (Sebelumnya ditulis R dan K, Red).

"Untuk motifnya, sampai saat ini belum diketahui karena dari pelaku belum bisa memberikan keterangan. Sampai sekarang masih bungkam," lanjutnya.

Menurut keterangan dari keluarga, sebelumnya W dikenal berperilaku biasa saja dan tidak menunjukkan tanda-tanda bermasalah. Sikapnya baru berubah dalam dua bulan terakhir. Polisi pun membawa WA ke rumah sakit untuk observasi kejiwaan.

"Kalau selama ini normal aja. Namun memang dalam dua bulan terakhir, pelaku jadi pendiam. Kalau dibilang seperti depresi. Tetapi penyebabnya juga belum bisa dipastikan, dari itu kami masih menunggu hasil pemeriksaan dari rumah sakit," papar Bonar.

Tak cuma WA yang belum bisa dimintai keterangan. Saksi kunci yakni nenek pelaku, RU (63), juga masih dalam keadaan trauma. Dialah yang pertama kali menemukan dua anak WA meninggal. Padahal saat itu dia bermaksud untuk menjenguk cicit-cicitnya.

Mirisnya lagi, RU juga sempat dicekik WA. Beruntung RU bisa meloloskan diri, kemudian meminta pertolongan ke keluarga dan warga lainnya.

"Bahkan nenek korban ini saat melihat cucunya sudah meninggal ikut diserang oleh pelaku, setelah itu karena mendengar keributan warga datang dan langsung membantu mengamankan pelaku," kata Bonar.

Pihak keluarga tak ingin WA jadi sasaran amuk massa. Mereka memutuskan untuk langsung melapor ke polisi. WA diamankan di Polsek Sungai Kujang sampai gelar perkara.

Sementara itu, autopsi langsung dilakukan terhadap dua balita malang ini. Hasil menunjukkan ZAM dan AAK meninggal karena kekurangan oksigen.

"Hasil autopsi korban diduga mati lemas karena kekurangan oksigen. Untuk kekurangan oksigen ini masih belum tahu dicekik atau dibekap, karena dari hasil tubuh dan leher korban tidak ada bekas luka," terangnya.

Istri WA diketahui tengah bekerja saat kejadian. Sejauh ini, diketahui hanya ada WA dan dua anaknya pada saat itu. Orang tua WA sendiri tinggal tak jauh dari rumahnya. RU menyelamatkan diri ke sana usai dicekik sang cucu.

Polisi terus mendalami kasus ini dan memeriksa saksi-saksi. Sejauh ini sudah ada lima saksi yang diperiksa.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Menikmati Gemerlap Lampu Malam di Jembatan Kutai Samarinda"
[Gambas:Video 20detik]
(des/des)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads