Tak Dipinjami Uang Rp 3 Juta, Tukang Servis CCTV Bunuh Pelanggan Lansia

Regional

Tak Dipinjami Uang Rp 3 Juta, Tukang Servis CCTV Bunuh Pelanggan Lansia

Finta Rahyuni - detikKalimantan
Sabtu, 26 Jul 2025 17:00 WIB
Polrestabes Medan saat merilis kasus pembunuhan di Jalan Balai Desa. (Finta Rahyuni/detikSumut)
Foto: Polrestabes Medan saat merilis kasus pembunuhan di Jalan Balai Desa. (Finta Rahyuni/detikSumut)
Medan -

Seorang lansia menjadi korban pembunuhan disertai perampokan di Medan, Sumatera Utara (Sumut). Pelakunya yakni tukang service CCTV langganan korban, RL alias Iwan (41).

Dilansir detikSumut, nenek bernama Amima Agama (72) itu awalnya ditemukan tewas di rumahnya, Jalan Balai Desa, Kecamatan Medan Helvetia pada Sabtu (19/7) lalu. Selain korban ditemukan tak bernyawa, sejumlah barang berharganya juga raib.

"Kami dapat informasi dari anak korban bahwasanya ditemukan orang tuanya di kamar dalam keadaan terluka (tidak bernyawa), ditemukan tanda kekerasan (di tubuh korban)," jelas Wakasat Reskrim Polrestabes Medan Kompol Wirhan Arif.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Polisi melakukan penelusuran. Terduga pelaku pun mengarah ke seorang pria bernama Iwan yang bekerja sebagai tukang service CCTV. Iwan ditangkap pada Rabu (26/7) di tengah pelariannya di Kecamatan Batang Toru, Kabupaten Tapanuli Selatan.

"Ini sangat bengis, dilakukan bukan oleh orang tak dikenal, tapi orang yang dikenal. Pekerjaannya (pelaku) sebagai tukang servis CCTV, 2016 sudah mulai servis di sini (rumah korban)," ujar Kapolrestabes Medan Kombes Gidion Arif Setyawan saat konferensi pers di depan rumah korban, Jumat (25/7/2025).

Kronologi Pembunuhan

Kombes Gidion menyampaikan pembunuhan terjadi setelah pelaku dipanggil untuk memperbaiki CCTV pada Sabtu (19/7). Pelaku datang pukul 08.30 WIB dan mengerjakan perbaikan DVR CCTV. Dia meminjam pisau cutter kepada korban untuk memotong kabel.

Sambil memperbaiki CCTV, keduanya berbincang. Pelaku mengatakan hendak meminjam uang sebesar Rp 3 juta untuk membayar sewa rumah. Namun, korban disebut menolak dan mengatakan takkan meminjamkan uang jika CCTV belum selesai diperbaiki.

"Tersangka merasa tak dipinjami, sehingga tersangka melakukan pembunuhan," ungkap Gidion.

Awalnya pelaku menodongkan pisau cutter yang dipinjamnya ke arah korban. Korban melawan dengan cara memukul tangan pelaku serta berteriak meminta tolong. Panik, pelaku pun memiting korban hingga jatuh. Kemudian pelaku membekap mulut korban. Korban balas menggigit tangan pelaku hingga pisau terjatuh.

Setelah melepaskan gigitan korban, pelaku mengambil handuk dan kembali membekap korban. Sementara tangan lainnya memungut pisau lagi dan mulai menyayat leher korban. Wajah korban juga dibenturkan ke lantai supaya tidak berteriak lagi. Korban dibekap sampai kehabisan napas.

Pelaku Rampok Harta Benda

Setelah korban tak bergerak, pelaku membongkar lemari korban menggunakan test pen. Dia mengambil sejumlah uang, perhiasan, serta ponsel.

Pelaku segera pulang ke rumah untuk mengganti bajunya yang terkena darah korban. Kemudian dia pergi ke Simpang Limun Medan untuk menjual emas milik korban. Pelaku mendapat uang Rp 27,7 juta, lalu memakai Rp 5 juta di antaranya untuk melunasi utang ke kakak iparnya.

Sementara ponsel milik korban diberikan ke tukang becak yang tengah tertidur di Jalan Nibung. Tujuan pelaku adalah agar tidak ada yang bisa menghubunginya maupun menghubungi korban.

Setelah itu, pelaku melarikan diri. Dia pergi ke Sumatera Barat bersama keluarganya naik mobil pada Selasa (22/7). Namun, keberadaannya sudah terlacak oleh polisi. Sehingga pada Rabu (23/7) pagi, Iwan berhasil ditangkap saat sedang sarapan di sebuah rumah makan.

Pembunuhan Tak Berencana

Di hadapan awak media, Iwan mengakui motifnya membunuh karena kesal tidak dipinjami uang. Namun, dia mengaku tindakannya itu spontan dan tidak direncanakan sebelumnya.

"Tidak ada (direncanakan) karena ibu itu jam setengah 8 pagi hubungi," kata Iwan dalam konferensi pers, Jumat (26/7/2025).

Iwan juga mengaku impulsif ketika menggasak barang-barang berharga korban. Dia langsung membuka lemari penyimpanan korban tanpa pikir panjang.

"Tespen untuk bongkar lemari, untuk mengambil uang dan apa yang ada di lemari. Saya nggak tahu, cuman feeling saya bongkar, yang ada uang luar sama emas di dalam lemari," lanjutnya.

Kombes Gidion pun mengatakan Iwan merupakan pelaku tunggal. Dilakukan cek urine juga pada pelaku dan hasilnya negatif. Iwan diketahui belum pernah dihukum.

"Pelaku tunggal, seorang diri. baik mulai dari pembunuhan maupun mengambil barang korban, sampai dia lari ke Tapsel. Sesaat (bukan berencana), tapi dia punya alat, alatnya tespen," ujar Gidion.

Halaman 2 dari 3


Simak Video "Video Tampang Kelik, Pemerkosa-Pembunuh Wanita di Lampung saat Curi Motor"
[Gambas:Video 20detik]
(des/des)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads