Dua balita laki-laki berinisial R (3) dan K (4) di Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim) tewas di tangan ayah kandungnya, W (24). Polisi menyebut pelaku hingga kini masih bungkam dan belum dapat memberikan keterangan.
"Untuk motifnya, sampai saat ini belum diketahui karena dari pelaku belum bisa memberikan keterangan. Sampai sekarang masih bungkam," jelas Kapolsek Sungai Kunjang AKP Yohanes Bonar Adiguna kepada detikKalimantan, Sabtu (27/7/2025).
Diketahui kasus pembunuhan dua balita tersebut terjadi di Jalan Rimbawan Satu, Karang Anyar, Kecamatan Sungai Kunjang pada Jumat (25/7) sore, sekira pukul 15.30 Wita. Bonar mengatakan pihaknya masih menunggu hasil pemeriksaan dari Rumah Sakit Jiwa. Pelaku diduga mengalami gangguan kejiwaan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Masih menjadi dugaan, karena kami masih harus ke rumah sakit jiwa untuk melakukan observasi ke pelaku ada gangguan jiwa atau enggak.
Karena kita takutnya hanya pura-pura sakit jiwa aja," ungkapnya.
Pemeriksaan kepada pelaku dilakukan setelah polisi menerima keterangan dari keluarga dan tetangga, terkait kondisi W yang diduga dalam kondisi depresi.
"Kalau selama ini normal aja, namun memang dalam dua bulan terakhir pelaku jadi pendiam, kalau dibilang seperti depresi. Tetapi penyebabnya juga belum bisa di pastikan, dari itu kami masih menunggu hasil pemeriksaan dari rumah sakit," kata Bonar.
Dari hasil penyidikan sementara, kasus tersebut bermula saat saksi yaitu nenek buyut korban datang ke rumah pelaku berniat melihat kedua cucunya. Namun sesampainya di rumah, saksi mendapati ke-dua cucunya dalam kondisi tak bernyawa di atas kasur.
"Bahkan nenek korban ini saat melihat cucunya sudah meninggal ikut diserang oleh pelaku, setelah itu karena mendengar keributan warga datang dan langsung membantu mengamankan pelaku," sebutnya.
Sementara itu dari hasil pemeriksaan autopsi kedua korban, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di leher korban. Pihak dokter mengatakan penyebab kematian keduanya akibat kekurangan oksigen.
"Hasil autopsi korban diduga mati lemas karena kekurangan oksigen, untuk kekurangan oksigen ini masih belum tau dicekik atau dibekap, karena dari hasil tubuh dan leher korban tidak ada bekas luka," terangnya.
Hingga kini polisi telah memeriksa 5 saksi terkait peristiwa itu. Adapun W saat ini masih ditahan di Polsek Sungai Kunjang.
"Pelaku masih diamankan di polsek kami masih melengkapi bukti-bukti dan keterangan saksi jika memungkinkan kami akan lakukan gelar perkara," pungkasnya.
(des/des)