Kasus pemerkosaan remaja putri oleh ayah angkatnya terungkap di Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Remaja berinisial SF (15) itu tengah mengandung buah perbuatan bejat ayah angkatnya, ER (55). Sebelum kasus ini dibawa ke jalur hukum, keluarga sempat mempertimbangkan jalur damai. Pelaku memberikan janji-janji, termasuk akan memberi uang Rp 3 juta kepada korban.
Janji tersebut diungkapkan oleh kerabat SF yang tak mau namanya disebut. Kerabat mengatakan setelah mengetahui SF dihamili ER, keluarga mendatangi kediaman pelaku dan menuntut pertanggungjawaban.
Saat itu, ER disebut akan bertanggung jawab dan bersedia menikahi korban. Dia juga mengatakan akan memberi uang sebesar Rp 3 juta kepada korban.
Janji tersebut tidak kunjung ditepati, sehingga keluarga pun memutuskan untuk melaporkan kasus ini ke polisi. Namun, menurut kerabat SF, hingga kini ER belum ditahan.
"Namun pelaku tak kunjung ditahan waktu itu, belum ada lanjutan," ungkapnya, Rabu (9/7/2025).
Kehamilan SF baru terungkap ketika ibu korban menyadari perawakan anaknya yang berubah. Selain itu, SF juga hendak membayar sisa spiral atau KB milik kerabatnya. SF pun dibawa ke dokter untuk diperiksa. Saat itu diketahui bahwa SF telah hamil. Usia kandungannya sudah 7 bulan.
"Saat itu kondisi kandungan sudah tujuh bulan, ibu korban pun menanyakan siapa yang menyetubuhinya," jelas kerabat SF.
Korban pun jujur kepada keluarga bahwa ia diperkosa oleh ayah angkatnya. ER tinggal tak jauh dari rumah keluarga korban.
Diketahui, korban sering meminta WiFi di rumah pelaku untuk belajar. Keluarga menduga pemerkosaan terjadi saat korban datang ke rumah pelaku untuk meminta WiFi.
"Pelaku biasa memberi uang juga kepada korban, sehingga keluarga berpikir pelaku orang baik," katanya.
Korban menyembunyikan kejadian ini selama berbulan-bulan. Sebab, ayah angkatnya itu mengancam akan membunuhnya jika berani cerita ke keluarga. Menurut kerabatnya, SF saat ini masih dalam kondisi trauma dan sedang mendapat pendampingan dari UPT PPA DP3A Banjarmasin.
"Sudah dihandle UPTD PPA dan rekannya," ujar Kepala Dinas P3A Banjarmasin M Ramadan.
(des/des)