5 Fakta Pembunuhan Balita di Depan Masjid Singkawang, Motif hingga Kronologi

Round Up

5 Fakta Pembunuhan Balita di Depan Masjid Singkawang, Motif hingga Kronologi

Tim detikKalimantan - detikKalimantan
Senin, 16 Jun 2025 08:02 WIB
Uray Abadi, pelaku yang tewaskan balita di Singkawang.
Uray Abadi. Foto: Dok. Polda Kalbar
Singkawang -

Balita usia 1 tahun 11 bulan di Singkawang ditemukan di depan Masjid Husnul Khotimah, Kecamatan Singkawang Tengah pada Jumat (13/6). Sempat dilaporkan hilang, diketahui balita tersebut ternyata dibunuh oleh tetangga pengasuhnya. Pelaku memasukkan korban ke dalam karung hingga berhenti bernapas.

Ironisnya, pelaku yang bernama Uray Abadi itu sempat ikut mencari korban ketika masih dinyatakan hilang. Setelah ditangkap polisi, Uray awalnya berkilah tidak berniat membunuh balita bernama Rafa Fauzan itu.

Akan tetapi, belakangan diketahui dari hasil pemeriksaan bahwa Uray sengaja menghabisi balita malang itu karena kekesalannya pada pengasuh korban, Riska. Berikut sejumlah fakta terbaru dari kasus penemuan mayat balita di depan masjid di Singkawang, dihimpun detikKalimantan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mengaku Ingin Sedekahkan Korban ke Masjid

Uray ditangkap tim gabungan Satreskrim Polres Singkawang dan Resmob Ditreskrimum Polda Kalimantan Barat di Kawasan Pasar Hongkong, Jalan Budi Utomo pada Sabtu (14/6) malam. Kepada polisi, Uray mulanya mengaku hanya ingin menyedekahkan korban dalam keadaan hidup-hidup ke pihak masjid.

"Saya bawa dan letakkan di gang itu. Saya hanya mau sedekahkan ke masjid. Masih hidup. Tidak sampai dibunuh, tidak ada niat membunuh," kata Uray, Minggu (15/6/2025).

Uray mengaku bertindak sendirian tanpa campur tangan siapa pun. Ia juga mengaku kenal dengan keluarga korban karena sering dimintai tolong membersihkan rumput di sekitar rumah oleh ibu asuh korban.

"Hanya saya sendiri. Spontan dilakukan di depan rumah," katanya.

Luka-luka pada Tubuh Korban

Uray membawa korban dari rumahnya menggunakan sepeda. Korban dibawa di keranjang sepeda, kemudian ditaruh di depan masjid hingga kemudian ditemukan oleh warga.

Ketika pertama kali ditemukan, terdapat luka-luka pada tubuh korban. Uray beralasan luka-luka itu berasal dari keranjang sepeda yang memang sudah rusak.

"Mungkin saat saya bawa dia, kena keranjang rusak. Saya tidak ada pukul kepalanya. Hanya mulutnya saja yang dibekap," akunya.

Motif Sebenarnya Terungkap

Tak berselang lama dari pengakuan Uray tersebut, polisi kemudian mengungkap motif sebenarnya dari tindakan pelaku. Uray akhirnya mengaku memang menghabisi nyawa korban karena dendam pada Riska, tetangganya sekaligus pengasuh korban.

Pemicu kekesalan Uray terhadap Riska belum dijelaskan. Namun, Uray menyatakan sengaja membawa korban supaya Riska kena masalah. Apabila korban kenapa-kenapa, Uray yakin Riska akan disalahkan oleh keluarga korban.

"Dari pengakuan pelaku, ada ucapan dari pengasuh yang menyinggung perasaannya. Pelaku beranggapan, jika anak ini (Rafa) hilang dari pengasuh, maka pengasuh akan disalahkan oleh orang tua korban," papar Kasat Reskrim Polres Singkawang AKP Deddi Sitepu, Minggu (15/6/2025).

Deddy memastikan pengasuh maupun pihak keluarga korban tidak terlibat dalam kejadian ini. Meski demikian, penyidik masih mendalami lebih lanjut keterangan pelaku.

"Dari hasil pemeriksaan sementara dan pengecekan barang bukti, kami pastikan dia adalah pelaku tunggal. Tidak ada keterlibatan pihak lain," tegasnya.

Pelaku Karungi dan Lempar Korban ke Semak-semak

Aksi keji Uray berawal ketika dia membekap korban yang baru keluar dari rumah pengasuhnya pada Jumat (13/6), antara pukul 11.45 hingga 12.00 WIB. Uray bergegas membawa Rafa ke rumahnya sendiri yang hanya berjarak beberapa meter dari rumah Riska.

Dalam kondisi korban masih bernapas, Uray memasukkannya ke dalam karung kemudian menaruhnya di keranjang sepeda. Diduga korban kehabisan napas hingga meregang nyawa.

Setelah itu, pelaku membawa korban dalam karung dengan sepeda menuju Jalan Veteran. Pelaku sempat membuangnya ke semak-semak di Jalan Man Model karena bingung harus melakukan apa terhadap korban yang sudah tidak bernyawa itu.

"Korban dimasukkan ke dalam karung dan sempat dilempar ke semak-semak," kata Deddi.

Sempat dibuang, korban kembali diambil oleh pelaku. Pelaku mengecek sebentar kondisi korban, kemudian membawanya ke Masjid Husnul Khotimah dan meletakkannya begitu saja di samping pintu.

Pura-pura Ikut Cari Korban

Deddi juga mengungkapkan bahwa Uray sempat ikut mencari-cari korban ketika korban masih dinyatakan hilang sejak Jumat siang. Gerak-gerik Uray itu tertangkap oleh kamera warga.

"Betul, saat kita semua fokus mencari keberadaan korban, dia (Uray) terlihat juga ikut mencari. Beberapa orang yang merekam proses pencarian juga memperlihatkan keberadaan dia di lokasi," imbuhnya.

Sejauh ini, Uray diketahui merupakan pelaku tunggal. Polisi menggeledah tempat tinggalnya yang tidak jauh dari tempat tinggal pengasuh korban. Dari sana, polisi mengamankan sejumlah barang bukti. Salah satunya sepeda berkeranjang yang digunakan untuk membawa korban ke masjid lokasi penemuan jasad.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: Pilu 3 Balita di Kendari Tewas Terjebak Kebakaran saat Ditinggal Ibu Beli Makan"
[Gambas:Video 20detik]
(des/des)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads