Misteri Tewasnya Balita Rafa di Pintu Masjid Singkawang

Round-Up

Misteri Tewasnya Balita Rafa di Pintu Masjid Singkawang

Tim detikKalimantan - detikKalimantan
Minggu, 15 Jun 2025 07:59 WIB
Polisi melakukan penyelidikan di rumah pengasuh bocah yang ditemukan tewas di Singkawang.
Polisi melakukan penyelidikan di rumah pengasuh bocah yang ditemukan tewas di Singkawang. Foto: dok Resmob Polda Kalbar
Singkawang -

Penemuan jasad bocah laki-laki berusia 1 tahun 11 bulan di Singkawang, Rafa Fauzan, masih menjadi misteri. Polisi masih menyelidiki penyebab kematian hingga kemungkinan pembunuhan. Berikut fakta-fakta yang terkumpul sejauh ini.

1. Jasad Ditemukan di Pintu Masjid

Kasus berawal dari penemuan jasad bocah di depan pintu samping Masjid Husnul Khotimah, Jalan Veteran, Kelurahan Roban, Kecamatan Singkawang Tengah, Jumat (13/6).

"Saksi melihat tubuh balita tergeletak mengenakan kaos hitam dan popok, di teras samping masjid," kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Singkawang, AKP Deddi Sitepu, Sabtu (14/6/2025).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Merasa curiga, saksi segera memberitahukan kepada warga lainnya. Warga sekitar pun langsung melakukan pengecekan ke lokasi.

Setelah memastikan temuan jenazah ini, warga kemudian melaporkan ke kantor polisi terdekat. Anggota kepolisian dari Polsek Singkawang Tengah bersama piket fungsi Polres Singkawang segera mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) untuk melakukan olah TKP.

"Jenazah langsung dievakuasi ke rumah sakit Abdul Azis untuk dilakukan visum et repertum (VER) sebagai langkah awal penyelidikan," kata Deddi.

2. Hilang dari Rumah Pengasuh

Sebelum ditemukan, anak ketiga dari pasangan Rasiwan, ASN Satpol PP Singkawang, dan Hazni Fatziah, ASN RSUD Abdul Aziz Singkawang ini hilang dari pengawasan di rumah pengasuhnya, Riska, di Gang Kapas, Kelurahan Sekip Lama, Kecamatan Singkawang Tengah.

Ada empat saksi yang sudah dimintai keterangan terkait dengan hilangnya. Salah satu saksi yang diperiksa adalah Riska, pengasuhnya.

Dalam keterangan Riska kepada penyidik, kata Deddi, saat itu Riska mengasuh Rafa di rumahnya. Di rumah juga anaknya berinisial S. Korban berada di dapur, sementara S masuk ke kamar.

Sekitar dua menit kemudian, saat S keluar dari kamar, korban sudah tidak ada di dapur. Pintu belakang rumah ditemukan dalam keadaan terbuka.

3. Pencarian Mengerahkan Anjing Pelacak

Dua anjing pelacak dikerahkan untuk mencari lokasi awal tempat tewasnya korban. Kedua ekor anjing pelacak K-9 dari Polda Kalbar itu berhenti di titik yang sama. Lokasinya tidak jauh dari rumah pengasuh korban, tempat terakhir korban hilang.

"Saat ini kami masih menganalisis hasil olah TKP dan menelusuri rekaman CCTV milik warga di sekitar lokasi," kata Deddi.

4. Jasad Dipindahkan

Pihaknya meyakini bocah tersebut meninggal di tempat lain. Baru kemudian jasadnya dipindahkan ke depan pintu samping masjid.

"Kami menduga kuat jenazah korban sengaja dipindahkan dan dibuang di dekat halaman masjid oleh pelaku," ungkap Deddi.

Masjid ini diketahui berjarak sekitar 3 kilometer dari titik korban dinyatakan hilang.

"Lokasi penemuan korban adalah lokasi baru. Sedang kami telusuri dan selidiki jejak orang yang membawanya ke sana," ungkap Deddi.

5. Keluarga Menolak Autopsi

Hasil pemeriksaan awal dari dokter belum dapat memastikan penyebab kematian korban. Polisi juga tidak bisa melakukan autopsi karena keluarga menolak. Keluarga sudah mengikhlaskan kematian Rafa. Meski demikian, Deddi menegaskan bahwa penyelidikan akan tetap dilanjutkan.

"Pihak keluarga menolak autopsi karena telah mengikhlaskan kematian anaknya. Meski begitu, kami tidak menghentikan perkara ini. Penyelidikan tetap berjalan," tegas Deddi.




(bai/bai)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads