Pertengkaran antara sepasang kekasih berujung petaka. Seorang barista di Palangka Raya nekat mencekik kekasihnya hingga tidak benyawa. Tak sampai di situ, pelaku juga membuang mayat korban di pinggir jalan. Ketahuan selingkuh diduga menjadi pemicu pertengkaran mereka.
Kasus ini terkuak setelah mayat korban ditemukan di tepi Jalan Trans Kalimantan wilayah Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah (Kalteng), pada Senin (12/5) pukul 06.30 WIB. Kondisi perutnya yang membesar membuat polisi langsung menduga korban tengah hamil.
Usai penemuan itu, polisi langsung melakukan penyelidikan dan memburu pelaku yang ternyata kabur ke luar Kalimantan. Untungnya, tak butuh waktu lama, polisi berhasil meringkus pelaku dan membawanya kembali ke Kalimantan untuk menjalani proses hukum.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kondisi Mayat Saat Ditemukan
Wanita tersebut diketahui berinisial NM (29), warga Palangka Raya. Usai ditemukan, jasadnya langsung dibawa ke RS Bhayangkara Palangka Raya. Kepala Instalasi Forensik RS Bhayangkara dr. Ricka memaparkan kondisi korban.
"Jadi saat itu saya mendapat temuan jenazah berjenis kelamin perempuan dengan panjang badan 159 cm. Saya menemukan adanya luka akibat benda tumpul di mana adanya bengkak pada wajahnya dia," ujar Ricka, Jumat (16/5/2025).
Autopsi lebih lanjut juga memastikan korban dalam kondisi hamil. Ditemukan janin berusia 4 bulan dalam rahimnya.
Pada rahim ternyata ditemukan sesosok janin yang pada saat itu kami periksa panjang badannya 22 cm perkiraan usia 4 bulan 2 minggu. Dan wajahnya sudah terbentuk lengkap," lanjut Ricka.
Cekcok karena Cemburu
Setelah melakukan serangkaian penyelidikan, diketahui pelaku berinisial AJ (23) yang merupakan kekasih korban. Sebelum pembunuhan, keduanya diketahui sempat cekcok di sebuah rumah kos di Palangka Raya.
Kronologi bermula pada Jumat (9/5). Pertengkaran tersebut dipicu kecemburuan korban NM karena mengetahui AJ berselingkuh.
Cekcok berlanjut hingga Sabtu (10/5). Diduga kesal dipojokkan terus, AJ pun nekat mencekik NM hingga kehabisan napas.
"Tersangka melakukan tindak pidana pemukulan dikarenakan ada cekcok atau pertengkaran yang mana korban merasa cemburu atas perbuatan tersangka, dan kemudian di cekik dan bekap dan akhirnya korban meninggal dunia," ujar Dirreskrimum Polda Kalteng Kombes Nuredy Irwansyah, Jumat (16/5/2025).
Ketika NM sudah tak bernyawa, AJ membawanya pergi dengan mobil milik kafe tempat kerjanya. Tujuan AJ adalah Banjarmasin. Di tengah jalan, tepatnya di wilayah Pulang Pisau, dia membuang mayat kekasihnya di tepi jalan. AJ melanjutkan perjalanan ke Banjarmasin, kemudian bertolak naik pesawat dari Pulau Kalimantan.
"Jadi mulai tanggal 9 Mei itu mulai terjadi percekcokan antara pelaku dan korban. Lalu tanggal 10 itu adalah hilangnya nyawa korban. Setelah itu tanggal 12, terlapor atau pelaku meninggalkan Kalimantan," jelas Kapolres Pulang Pisau AKBP Iqbal Sangaji, Sabtu (17/5/2025).
Kabur ke Jogja
AJ memesan tiket untuk pergi ke Jogja. Polda Kalteng pun berkoordinasi dengan Polda DIY untuk memburu pelaku. Sementara mobil yang ditinggalkan AJ di bandara Banjarmasin langsung diamankan sebagai barang bukti.
Pengejaran di Jogja membuahkan hasil. Pelaku ditangkap di salah satu kafe daerah Sleman. Kemudian pelaku diamankan sementara di Polres Kulon Progo sebelum diterbangkan ke Palangka Raya pada Jumat (16/5).
"Sekarang masih proses penyidikan, akan ada pengembangan lebih lanjut," jelas Nuredy.
Hasil pemeriksaan sementara, polisi mengungkap motif pembunuhan oleh barista itu adalah kecemburuan yang memicu cekcok. Hingga kini pemeriksaan terus dilakukan untuk mendalami motif dan kronologi pembunuhan.
"Tersangka melakukan tindak pidana pemukulan dikarenakan ada cekcok atau pertengkaran yang mana korban merasa cemburu atas perbuatan tersangka," lanjut Nuredy.
(des/des)