Nenek di Jateng yang Curi Bawang Cerita Saat Dijotos hingga Bersimbah Darah

Regional

Nenek di Jateng yang Curi Bawang Cerita Saat Dijotos hingga Bersimbah Darah

Achmad Hussein Syauqi - detikKalimantan
Sabtu, 10 Mei 2025 11:41 WIB
Nenek SA yang babak belur dianiaya gegara curi bawang saat dikunjungi Kapolsek Polanharjo beserta jajarannya Jumat (9/5/2025).
Nenek SA (kiri)Foto: Achmad Hussein Syauqi/detikJateng
Balikpapan -

Nenek SA (67) tepergok mencuri bawang di Pasar Mangu, Desa Ngesrep, Kecamatan Ngemplak, Boyolali, Jawa Tengah. Ia kemudian dianiaya hingga bersimbah darah.

Dikutip detikJateng, kondisi warga Polanharjo, Klaten yang sempat viral babak belur dan bersimbah darah itu pun memantik simpati. Begini pengakuan Nenek SA.

"Kula mendet bawang Pak, kula kan dodol bumbon kalih sayuran, kulakan ten mriko kulo beto ten ngomah (Saya mengambil bawang Pak, saya kan jualan bumbu dapur dan sayur, belanja di sana saya jual di rumah)," tutur SA kepada detikJateng di rumahnya, Jumat (9/5/2025) petang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

SA mengaku mengambil bawang milik pedagang karena kepepet. Ia mengaku butuh modal untuk berjualan.

"Kepepet Pak, ajeng ngge tambah modal jualan. Mendet tapi pun disukake bakule, kula tumbas mboten entuk (Mau buat tambah modal jualan, ambil lalu saya kembalikan, dan saya beli tidak boleh)," terang SA.

"Nembe sepindah menika, wong pasar e nggih sepi. Kulo ditojos mriki nggen pipi nggledak natap (Saya baru sekali mengambil karena pasar sepi, saya ditonjok pipi sampai jatuh kena tembok)," sambungnya.

Setelah mengalami penganiayaan itu, SA mengaku pusing dan berdarah akibat jotosan tersebut. Namun, tidak ada yang menolongnya.

"Kula gek mlaku king pasar semprepet, mboten enten le nulungi. Kulo mbecak, pun lemes (Saya jalan dari pasar pusing tidak ada yang menolong, saya naik becak sudah lemas sampai rumah)," imbuh SA yang memiliki empat orang anak itu.

Nenek SA Menuai Simpati

Usai viral, SA mendapat banyak bantuan. "Ya banyak, ada dari Jakarta dan berbagai daerah. Dari DPR RI, Kapolres Boyolali, dari Blitar, dari Willy Salim Jakarta tadi, Mojokerto, Semarang, Bang Jhon Lbf, Kapolsek, Kapolres, Wakil Bupati juga," ungkap H (37), anak kedua SA kepada detikJateng di rumahnya, Jumat (9/5) sore.

H menyebut sebagai anak dan mewakili keluarga mengucapkan banyak terima kasih kepada masyarakat yang bersimpati dan membantu. Keluarga tidak menyangka banyak yang datang.

"Tidak menyangka sama sekali. Apa yang terjadi kita tidak tahu, yang tahu cuma yang di atas (Tuhan YME)," kata H.

Penanganan Kasus Penganiayaan Nenek SA

Terkait dengan penganiayaan SA, Kapolres Boyolali AKBP Rosyid Hartanto menyampaikan pagi itu SA ke Pasar Mangu, tiba pukul 05.30 WIB. Melihat ada peluang, ia melakukan upaya pencurian bawang sebanyak 5 kg.

Aksinya ketahuan pemilik yang kemudian melakukan pengejaran. SA lalu diamankan di pos keamanan pasar. Dua orang keamanan pasar, ZA (42) dan KA (56) kemudian menganiaya korban lantaran di pasar tersebut sebelumnya pernah terjadi beberapa kali pencurian. ZA dan KA mencurigai SA merupakan pelaku pencurian itu.

Akibat penganiayaan itu, korban mengalami luka yang cukup serius di beberapa bagian kepalanya dan sempat dirawat di rumah sakit selama empat hari. Korban mengalami luka di kepala dan mendapat jahitan tiga tempat, memar di bawah mata dan dagu akibat pukulan tangan kosong.

"Kepala ibu bocor karena terantuk tembok yang ada di pos keamanan, saking kerasnya pukulan yang diberikan oleh si pelaku ini," pungkasnya.

Baca selengkapnya di sini.




(sun/des)
Hide Ads