Ditpolairud Kalsel Ungkap 15 Kasus Perikanan dalam 2 Bulan, Kerugian Rp 150 Juta

Ditpolairud Kalsel Ungkap 15 Kasus Perikanan dalam 2 Bulan, Kerugian Rp 150 Juta

Khairun Nisa - detikKalimantan
Sabtu, 26 Apr 2025 14:00 WIB
Ditpolairud Polda Kalsel.
Ditpolairud Polda Kalsel. Foto: Khairun Nisa/detikKalimantan
Banjarmasin -

Selama hampir dua bulan melakukan Destructive Fishing, Ditpolairud Polda Kalimantan Selatan berhasil meraih peringkat pertama dengan pengungkapan kasus terbanyak. Hampir 15 kasus penangkapan ikan ilegal diungkap Polairud Polda Kalsel bersama jajaran.

Direktur Polairud Polda Kalsel Kombes Pol Andi Adnan Syafruddin mengungkapkan jika kegiatan rutin itu dilaksanakan mulai 24 Februari hingga 24 April 2025 lalu. Adapun kerugian negara yang disebabkan dari aktivitas penangkapan ikan ilegal itu berkisar Rp 150 juta.

"Dari 15 kasus, sebanyak 14 kasus sudah P21 dan tahap dua. Sedangkan untuk 1 kasus masih penyidikan," beber Adnan, Jumat (25/4/2025).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lebih rinci, Adnan mengatakan ada lima kasus diungkap oleh Polairud Polda Kalsel dengan satu kasus penggunaan jaring cantrang dan empat kasus penggunaan setrum ikan. Dari Satpolairud Polres/ta di Kalsel sebanyak 10 kasus dengan rinci 7 jaring pukat hella atau trawl, dan 3 setrum ikan.

"Untuk jaring cantrang yang digunakan berdiameter kurang dari dua inci dan berbentuk diamond," jelas Adnan.

Kemudian ada pengungkapan alat tangkap jenis jaring pukat hella atau trawl bisa menarik hingga ke dasar laut yang bisa berdampak negatif untuk ekosistem laut. Hal itu dinilai jelas melanggar aturan-aturan mengenai penangkapan ikan legal yang tidak merusak ekosistem laut.

Penggunaan setrum ikan juga diungkap karena dapat membahayakan ekosistem ikan-ikan yang ada di laut. Sebab, banyak ikan kecil yang ikut mati saat disetrum.

"Sehingga bisa berdampak untuk anak cucu kita nantinya, yang mana ikan itu seharusnya bisa berkembang besar namun harus mati akibat setrum dari kecil," tandas Adnan.




(des/des)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads