.webp)
Seorang mahasiswi diduga diperkosa mahasiswa UIN Malang berinisial IPF. Kini korban mengalami trauma psikis dan mendapat pendampingan dari YLBHI-LBH Surabaya Pos Malang.
Dikutip detikJatim, pendamping hukum korban, Tri Eva Oktaviani mengungkapkan pelaku IPF melakukan pemerkosaan saat korban mabuk. Waktu itu, korban juga dalam kondisi menstruasi atau haid.
"Kemudian, terduga pelaku melakukan hal itu (pemerkosaan) ke korban. Padahal saat itu, kondisi korban sedang menstruasi," kata Eva kepada wartawan, Rabu (16/4/2025).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kapan Pemerkosaan Terjadi?
Menurut Eva, peristiwa itu terjadi pada 9 April 2025. Saat itu, korban diajak rekan perempuannya ke rumah kontrakan yang ditempati terduga pelaku. Kehadiran korban bersama rekannya kemudian diisi dengan minum minuman keras.
"Korban datang ke lokasi bersama teman perempuannya. Saat masih mabuk itu, korban dan temannya masuk ke salah satu kamar dan terduga pelaku juga ikut masuk," ungkap Eva.
Korban dan IPF sebelumnya tidak saling mengenal. Mereka baru pertama kali bertemu saat korban datang ke rumah kontrakan tersebut.
"Saat kejadian (pemerkosaan) itu terjadi, teman korban juga dalam kondisi mabuk. Sehingga, tidak ada yang menyadari atau menolong," tuturnya.
Namun walau dalam kondisi mabuk, korban mengaku sempat melakukan perlawanan terhadap IPF. Namun aksi pemerkosaan tetap terjadi. Kemudiankorban pulang dengan temannya.
Harapan Pihak Korban
"Kalau dari sisi korban, inginnya tetap minta keadilan dan terduga pelaku diberi sanksi tegas, baik dari lingkungan kampusnya maupun secara hukum," terang Eva.
Saat ini korban mengalami trauma. "Untuk kondisi korban, yang jelas mengalami tekanan psikologis. Dan kami telah berkoordinasi dengan pihak kampus serta Dinsos Kota Malang terkait dukungan pendampingan psikologis korban," ujar Eva.
Artikel ini sebelumnya telah tayang di detikJatim dengan judul Mahasiswi Ngaku Diperkosa Mahasiswa UIN Malang Saat Menstruasi.
(sun/des)
