.webp)
TNI Angkatan Laut berjanji akan mengungkap kasus pemerkosaan yang menimpa jurnalis Juwita di persidangan nanti, meskipun peristiwa tersebut tidak disinggung dalam rekonstruksi.
Sebelumnya, pihak kuasa hukum Juwita mempertanyakan tidak adanya perihal kekerasan seksual dalam rekonstruksi yang digelar pada Sabtu (5/4) lalu. Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut (Kadispenal) Laksamana Pertama (Laksma) TNI I Made Wira Hady mengatakan alasan peristiwa tersebut tidak disinggung dalam reka adegan.
"Terkait rudapaksa, kami tidak membuat reka adegannya. Tapi akan dibuktikan di persidangan berdasarkan alat bukti," ujar Kadispenal dalam konferensi pers di Denpomal Lanal Banjarmasin, Selasa (8/4/2025).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat ini, pihaknya masih fokus pada kasus pembunuhan berencana yang dilakukan Jumran. Sebab, kasus itu dinilai lebih penting untuk segera diungkap.
TNI AL juga tengah mengupayakan langkah-langkah dalam mengungkap kasus pemerkosaan. Salah satunya tes DNA terhadap cairan putih yang ditemukan pada tubuh korban.
"Langkah-langkahnya itu kita mengajukan cek DNA, dan sudah kita ajukan," katanya.
Nantinya, hasil dari tes DNA itu akan diserahkan ke Odmil dan akan segera menyusul kelengkapan lain yang dibutuhkan dalam persidangan. Selain tes DNA, pihaknya juga akan mengumpulkan sederet bukti lain yang akan dibawa dalam persidangan nantinya.
"Transkrip digital (dari ponsel Jumran) ini butuh waktu, dan akan kita susulkan juga," bebernya.
Setelah konferensi pers, pihaknya menyerahkan bukti pembunuhan berencana yang dilakukan Jumran kepada Oditurat Militer (Odmil). Tersangka juga diserahkan untuk disidang secara militer setelah berkas-berkas yang dibutuhkan lengkap.
(des/des)
