Keistimewaan Haul Guru Sekumpul, Tradisi Tahunan yang Digelar 2 Kali pada 2025

Nadhifa Aurellia Wirawan - detikKalimantan
Kamis, 09 Okt 2025 09:00 WIB
Haul Guru Sekumpul. Foto: Dok. Kemensetneg
Banjarmasin -

Haul Guru Sekumpul menjadi momen istimewa yang dinanti-nanti umat muslim di Kalimantan Selatan setiap tahun. Haul Guru Sekumpul adalah sebuah tradisi untuk mengenang K.H. Muhammad Zaini Abdul Ghani.

Setiap tahunnya, jutaan jamaah dari berbagai daerah di Indonesia dan luar negeri datang berbondong-bondong menuju Martapura, Kalimantan Selatan, untuk menghadiri haul yang digelar di Mushala Ar-Raudhah, Sekumpul.

Menariknya, pada tahun 2025 ini haul Guru Sekumpul akan digelar dua kali. Hal ini disebabkan oleh perbedaan perhitungan kalender Hijriah dan Masehi, di mana tanggal 5 Rajab (hari wafatnya Abah Guru Sekumpul) jatuh dua kali dalam satu tahun Masehi, yaitu pada 5 Januari 2025 (5 Rajab 1446 H) dan 25 Desember 2025 (5 Rajab 1447 H). Fenomena ini menjadikan peringatan haul tahun ini sangat istimewa.

Siapa Abah Guru Sekumpul?

Abah Guru Sekumpul, yang memiliki nama lengkap K.H. Muhammad Zaini Abdul Ghani Al-Banjari, lahir di Martapura pada 11 Februari 1942 dan wafat pada 10 Agustus 2005 atau bertepatan dengan 5 Rajab 1426 Hijriah. Beliau merupakan keturunan ke-8 dari ulama besar Kalimantan, Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari, penulis kitab monumental Sabilal Muhtadin.

Dikenal sebagai ulama yang berilmu luas dan berakhlak lembut, Abah Guru Sekumpul mengajarkan Islam dengan penuh kasih sayang. Majelis ilmunya di Sekumpul selalu dipenuhi jamaah yang datang bukan hanya untuk menimba ilmu, tetapi juga untuk mencari ketenangan batin. Sosoknya dikenang sebagai teladan yang mengajarkan nilai kesederhanaan, kepedulian sosial, dan cinta tanpa pamrih kepada sesama.

Tradisi Haul yang Menjadi Magnet Jutaan Jamaah

Setiap tahun, Mushala Ar-Raudhah di Sekumpul, Martapura, menjadi pusat berkumpulnya umat Islam dari berbagai penjuru. Jalanan yang biasanya lengang berubah menjadi lautan manusia yang datang dengan pakaian serba putih, sambil melantunkan doa dan selawat.

Menurut penelitian Ahdiyatul Hidayah (2020) berjudul "KH. Zaini Bin Abdul Ghani haul's tradition and its implication on promotin alms in Banjar, South Kalimantan" menyebutkan bahwa tradisi haul Guru Sekumpul mengalami peningkatan jumlah jamaah dari tahun ke tahun. Jamaah tidak hanya datang dari Kalimantan Selatan, tetapi juga dari Hadramaut, Malaysia, dan Singapura.

Penelitian tersebut juga menjelaskan bahwa setiap tahun, peringatan haul mendorong terciptanya budaya sedekah massal. Di sepanjang jalan menuju lokasi haul, masyarakat menyediakan rest area gratis, warung makan gratis, penginapan gratis, bahkan tambal ban gratis.

Fenomena ini menunjukkan bagaimana ajaran Abah Guru tentang sedekah dan keikhlasan dihidupkan kembali dalam bentuk nyata. Warga rela mengorbankan tenaga, waktu, dan harta untuk membantu jamaah, tanpa melihat perbedaan latar belakang. Dapat dilihat bahwa haul ini menumbuhkan rasa solidaritas sosial dan semangat berbagi yang tinggi, menjadi simbol nyata dari amal jariyah yang diwariskan Abah Guru Sekumpul.



Simak Video "Hidangan Lezat yang Memanjakan Lidah di Penginapan Banjarmasin"


(des/des)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork